Perkembangan teknologi informasi kian pesat dari hari ke hari. Salah satu perkembangan yang sedang menarik perhatian masyarakat adalah digital bank. Beberapa pelanggan justru menyebutnya neobank.
Jika mobile banking masih memerlukan kantor cabang ketika pelanggan memiliki kendala, sedangkan digital bank tidak. Seluruh layanan hadir via online. Anda hanya membutuhkan ponsel dan koneksi internet.
Ada dua pola yang berkembang dan berkaitan dengan bank. Pertama, model, strategi, dan produk bisnis. Kedua, sejak berdiri telah dibentuk sebagai digital bank. Hingga saat ini, yang berkembang adalah pola pertama.
Macam-macam Digital Bank
Banyak bank berusaha mengubah wajahnya menjadi digital bank. Namun, yang pertama kali melakukannya adalah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). BTPN memiliki Jenius pada tahun 2016. Kemudian setahun berikutnya muncul Bank DBS Indonesia dengan digibank, Bank Commonwealth dengan Tyme Digital, dan Bank Bukopin dengan Wokee.
Pada tahun 2020, muncul dua kompetitor yaitu OCBC NISP dengan Nyala dan UOB Indonesia dengan TMRW. Akan tetapi, kejutan akan muncul pada tahun 2021. Salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, Bank BCA bersiap menuju digital bank. Bahkan, sudah menyiapkan nama yaitu Bank Digital BCA. Persiapan bank yang berlogo berwarna biru itu, salah satunya, dengan cara mengakuisisi seluruh saham Bank Royal sebesar Rp988,04 miliar.
Selain Bank Digital BCA, ada dua bank lagi yang bersiap menuju mengikuti jejak BCA. Pertama, Bank Jago. Setelah mengakuisisi saham Bank Artos sebesar 51 persen, mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia. Kedua, Bank Neo Commerce. Setelah menjadi pemegang saham terbesar Akulaku, Neo Commerce bersiap melebarkan sayap bisnisnya.
Peluang Digital Bank di Indonesia
Saat ini, masyarakat telah terbiasa dengan internet. Laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai jumlah pengguna internet semakin baik. Pada tahun 2019, jumlahnya mencapai 196,7 juta jiwa. Persentase yang mencapai 70 persen karena jumlah keseluruhan masyarakat Indonesia adalah 280 juta jiwa.
Maka dari itu, peluang layanan perbankan seperti ini di Indonesia cukup cerah. Apalagi masyarakat juga mulai menggunakan mobile banking, internet banking hingga e-wallet untuk metode pembayaran. Saat ini, khususnya mobile banking, Indonesia menempati peringkat ketiga se-Asia Tenggara.
Tantangan Digital Bank di Indonesia
Meskipun begitu, kehadiran digital bank juga menuai tantangan. Tentu saja, ini harus disiasati dengan cermat dan cerdik. Apalagi melihat antusiasme pelanggan terhadap layanan perbankan cukup baik dari tahun ke tahun. Berikut adalah tantangannya.
1. Belum Ada Aturan yang Pasti
Sejauh ini, aturan mengenai digital bank masih mengacu pada peraturan lama. Peraturan yang dimaksud adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum.
Padahal melihat layanan yang dimiliki oleh mereka ada beberapa perubahan. Di antaranya membuka rekening cukup secara daring dan jaminan keamanan.
2. Tidak Ada Kepastian Jaminan Keamanan
Belum adanya jaminan keamanan yang memadai membuat sebagian masyarakat ragu. Bagaimana jika terjadi pencurian atau pembobolan data? Sepanjang Januari-Juli 2020, total serangan siber mencapai 180 juta.
3. Persoalan Literasi Keuangan
Dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tercatat bahwa literasi keuangan masyarakat Indonesia belum mencapai persentase 50 persen. Bahkan, di jasa perbankan keuangan hanya mencapai angka 36,1 persen.
Di saat bank digital sudah menjamur dan mempermudah proses transaksi, Anda juga harus menerapkan prinsip yang sama pada bisnis Anda. Segera sediakan beragam metode pembayaran dengan Xendit. Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, dan cicilan tanpa kartu kredit/debit.
Pembayaran melalui e-wallet dan mobile banking semakin digemari di Indonesia. Mulai terima pembayaran dari semua aplikasi e-wallet dan mobile banking di Indonesia dengan QRIS. Xendit dapat membantu Anda membuat QR Code statis dan dinamis untuk menerima pembayaran dari pelanggan di merchant online maupun offline.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!