Blog

A blog for entrepreneurs, innovators and changemakers to learn, scale and grow.

Table of Contents

Contributors

Ramadan Insights 2025: Tren Industri, Transaksi, dan Strategi Pertumbuhan Bisnis

5 mins read

Ramadan Insights 2025: Tren Industri, Transaksi, dan Strategi Pertumbuhan Bisnis

Ramadan bukan sekadar momen refleksi spiritual, tetapi juga merupakan salah satu periode paling sibuk bagi bisnis di Indonesia. Di bulan ini, perusahaan berlomba mendapatkan lebih banyak pelanggan seiring dengan meningkatnya pengeluaran konsumen secara signifikan. Banyak orang yang memanfaatkan promosi, diskon, dan penawaran khusus, menjadikan Ramadan sebagai peluang emas bagi bisnis untuk memaksimalkan pendapatan mereka.  

Data internal kami menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam berbagai sektor industri serta pola transaksi sebelum dan selama Ramadan. 

Dalam artikel ini, kami akan mengulas insight aktivitas ekonomi tersebut dan memberikan saran bagaimana bisnis Anda dapat memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pendapatan.

Tren dan Insight Industri Bisnis Sebelum dan Selama Ramadan

Kami menganalisis data transaksi dari Ramadan 2024, dengan fokus pada tiga sektor industri utama yang mengalami perubahan signifikan dalam jumlah dan nominal transaksi sebelum dan selama Ramadan.

Sebelum Ramadan - 3 Industri dengan Transaksi Tertinggi

Sebelum Ramadan - 3 Industri dengan Transaksi Tertinggi

  1. Produk Digital

    Data insight: Sebelum Ramadan, sektor ini mencatat 3,8 juta transaksi, dengan Total Payment Value (TPV) sebesar IDR 3,5 triliun. Selama Ramadan, TPV naik 15,4% menjadi IDR 4,01 triliun, sementara jumlah transaksi meningkat menjadi 4,5 juta, atau naik 17,4%.

    Apa Artinya bagi Bisnis Anda?

    • Pasar produk digital seperti gaming, layanan streaming, dan platform e-learning meningkat pesat selama Ramadan karena konsumen lebih banyak menghabiskan waktu online.
    • Bisnis dapat memanfaatkan promosi bertarget dan bundling layanan digital untuk menarik pelanggan selama puncak permintaan.
    • Menawarkan diskon berlangganan dan insentif cashback dapat meningkatkan akuisisi pengguna baru dan mendorong retensi jangka panjang.
  2. Ritel

    Data insight: Sektor ritel mencatat 1,1 juta transaksi sebelum Ramadan, dengan TPV sebesar IDR 1,4 triliun. Selama Ramadan, TPV meningkat hampir 20% menjadi IDR 1,73 triliun, sementara jumlah transaksi melonjak 22,3% menjadi 1,4 juta.

    Apa Artinya bagi Bisnis Anda?

    • Peningkatan transaksi ritel menunjukkan bahwa konsumen aktif berbelanja untuk kebutuhan Ramadan, seperti keperluan hadiah dan persiapan Lebaran.
    • Peritel bisa mempertimbangkan untuk meluncurkan promosi early-bird dan flash sale untuk menarik lebih banyak pembeli sebelum puncak permintaan.
    • Meningkatkan pengalaman belanja omnichannel dan menyediakan berbagai metode pembayaran digital dapat mempercepat transaksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  3. Hiburan

    Data insight: Sektor hiburan mengalami peningkatan volume transaksi, tetapi mengalami penurunan TPV menjelang Ramadan. Sebelum Ramadan, sektor ini mencatat 1,1 juta transaksi, dengan TPV sebesar IDR 1,32 triliun. Selama Ramadan, jumlah transaksi meningkat 10,1% menjadi 1,3 juta, tetapi TPV mengalami sedikit penurunan 4,3% menjadi IDR 1,27 triliun.

    Apa Artinya bagi Bisnis Anda?

    • Peningkatan jumlah transaksi mencerminkan tingginya keterlibatan konsumen dalam layanan hiburan, seperti video streaming, gaming, dan acara online selama Ramadan.
    • Namun, sedikit penurunan TPV menunjukkan adanya pergeseran preferensi ke konten dengan harga lebih murah atau diskon.
    • Bisnis hiburan dapat memanfaatkan momentum Ramadan dengan menawarkan konten eksklusif, uji coba gratis, dan paket langganan khusus untuk mempertahankan keterlibatan pengguna serta mengoptimalkan pendapatan.

Selama Ramadan - 3 Industri Dengan Transaksi Tertinggi

Selama Ramadan - 3 Industri Dengan Transaksi Tertinggi

Berdasarkan data dari Ramadan 2023 hingga 2024, transaksi konsumen mengalami peningkatan signifikan di berbagai industri. Secara keseluruhan, jumlah transaksi tumbuh sebesar 42,26%, meningkat dari lebih dari 18 juta pada 2023 menjadi lebih dari 26 juta pada 2024. 

Tren pertumbuhan ini menjelaskan meningkatnya permintaan di sektor-sektor utama dan juga perubahan perilaku konsumen serta semakin luasnya adopsi pembayaran digital. Data internal kami mencatat tiga industri yang mengalami lonjakan transaksi selama periode ini, yaitu layanan finansial, produk digital, serta travel and hospitality.

  1. Layanan FinansialInisight Industri di Bulan Ramadan di Indonesia - Layanan Finansial

    Data Insight: Sektor ini mencatat 5,61 juta transaksi selama Ramadan 2024 dengan Total Payment Value (TPV) sebesar Rp12,24 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya penggunaan platform peer-to-peer lending dan layanan remitansi, yang memungkinkan individu mendapatkan pinjaman cepat dan mengirim uang ke keluarga menjelang perayaan Idulfitri.  Peluang bagi Bisnis: Perusahaan dapat memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan pembiayaan digital, layanan pengiriman uang, serta sistem pencegahan penipuan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna.  

  2. Produk Digital
    Inisight Industri di Bulan Ramadan di Indonesia - Produk Digital

    Data Insight: Terdapat 4,56 juta transaksi di ndustri produk digital selama Ramadan 2024 dengan TPV sebesar IDR 4,01 triliun. Kategori ini mencakup biaya berlangganan online, gaming, dan layanan streaming, yang mengalami peningkatan karena masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saat Ramadan.  

    Peluang bagi Bisnis: Bisnis harus memiliki model berlangganan (subscriptions) yang andal, mengoptimalkan metode pembayaran digital, dan menjalin kemitraan dengan penyedia layanan digital untuk menghadirkan penawaran bundling yang menarik.  

  3. Travel and Hospitality
    Inisight Industri di Bulan Ramadan di Indonesia - Travel and Hospitality

    Data Insight: Sektor ini mencatat 1,76 juta transaksi selama Ramadan 2024 dengan TPV sebesar Rp1,89 triliun. Permintaan untuk tiket pesawat, penginapan, dan layanan perjalanan meningkat pesat karena banyak keluarga melakukan mudik untuk merayakan Idulfitri.

    Peluang bagi Bisnis: Agen perjalanan, maskapai penerbangan, dan industri perhotelan harus mengoptimalkan sistem pemesanan digital, menyediakan opsi pembayaran fleksibel, dan menawarkan promo khusus Ramadan untuk menarik pelanggan. 

Tren Pembayaran Digital Selama Ramadan dan Bagaimana Bisnis Dapat Memanfaatkannya

Tren Pembayaran Digital Selama Ramadan dan Bagaimana Bisnis Dapat Memanfaatkannya

Ramadan 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan pembayaran digital di Indonesia, dengan lonjakan jumlah transaksi di berbagai metode dibandingkan tahun sebelumnya.  

Data kami mencatat metode pembayaran dompet digital atau E-Money tumbuh sebesar 31,3%, dari 10,87 juta transaksi pada 2023 menjadi 14,27 juta pada 2024. Peningkatan ini mencerminkan preferensi yang lebih besar terhadap transaksi tanpa uang tunai, didorong oleh kenyamanan dan lonjakan donasi digital selama bulan suci.  

Transaksi metode pembayaran Virtual Accounts juga mengalami kenaikan sebesar 57,3%, dari 5,13 juta transaksi pada 2023 menjadi 8,07 juta pada 2024. Metode ini tetap menjadi pilihan utama untuk transaksi bernilai besar, seperti pembayaran tagihan dan transfer bisnis

Sementara, pembayaran dengan metode QRIS mengalami lonjakan terbesar, meningkat 73,1%, dari 1,56 juta transaksi pada 2023 menjadi 2,7 juta pada 2024. Hal ini mencerminkan semakin meluasnya penggunaan QRIS untuk transaksi di toko fisik dan donasi, terutama di kalangan usaha kecil dan menengah.  

Dengan pertumbuhan yang menjanjikan ini, penting bagi bisnis untuk mengadaptasi solusi pembayaran digital di industri mereka. Berikut adalah beberapa strategi utama yang bisa diterapkan bisnis untuk mengoptimalkan transaksi mereka, terutama selama bulan Ramadan:

1. Strategi Pembayaran Omnichannel

Bisnis dapat menawarkan metode pembayaran digital dan offline untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, mulai dari mereka yang belum memiliki rekening bank hingga pengguna digital yang aktif menggunakan e-wallet dan QRIS.

2. Optimasi Mobile Payment

Mengingat meningkatnya transaksi melalui e-wallet, virtual account, dan QRIS, bisnis harus memastikan pengalaman pembayaran yang lancar di perangkat selular mereka.

3. Penyederhanaan Proses Rekonsiliasi

Mengotomatiskan proses rekonsiliasi dapat membantu bisnis melacak metode pembayaran yang paling banyak digunakan dan mengoptimalkan strategi keuangan mereka.

4. Meningkatkan Promosi Digital & Cashback

Berkolaborasi dengan penyedia fintech untuk menawarkan promosi cashback, diskon, dan program loyalitas dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan.

5. Memperkuat Keamanan & Pencegahan Penipuan

Meningkatnya transaksi digital juga berisiko terhadap penipuan, sehingga bisnis perlu menerapkan sistem keamanan seperti otentikasi dua faktor (2FA) dan deteksi risiko berbasis AI.

Kesimpulan

Ramadan adalah momentum emas bagi para pebisnis untuk meningkatkan aktivitas ekonomi mereka. Banyak bisnis mengalami lonjakan transaksi di berbagai sektor. Salah satu alasannya adalah adopsi pembayaran digital yang semakin luas mempercepat pertumbuhan ini, menjadikannya sangat penting bagi bisnis untuk mengintegrasikan solusi pembayaran yang mudah digunakan dan aman.  

Meningkatnya penggunaan e-wallet, virtual accounts, dan QRIS menunjukkan pergeseran perilaku konsumen menuju transaksi yang lebih cepat dan nyaman. Xendit hadir untuk membantu bisnis dalam mengelola pembayaran digital, mulai dari penerimaan pembayaran, rekonsiliasi, hingga sistem pencegahan penipuan (fraud detection system).  

Seiring dengan meningkatnya pengeluaran selama Ramadan, bermitra dengan penyedia solusi pembayaran yang tepat dapat membantu bisnis mengoptimalkan transaksi, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memaksimalkan pendapatan. Hubungi representatif kami sekarang untuk mengetahui bagaimana Xendit dapat membantu bisnis Anda berkembang di era ekonomi digital khususnya untuk memaksimalkan bulan Ramadan.

Related posts

Learn more about Indonesia’s digital economy

  • Indonesia has one of the fastest expanding digital economies in the SEA region with an annual growth rate of 40%
  • The country's Internet economy is expected to reach $130 billion by 2025
  • By 2023, e-Wallet transaction value is estimated to reach $25 billion

Learn more about Philippines digital economy

  • During the pandemic, 52% of Filipinos shopped online for the first time. The Philippines internet economy is expected to grow at 30% and valued at US$28 billion by 2025.
  • Many consumers have since gone cashless and increased usage of digital payment methods — debit cards, mobile wallets, and bank transfers.
You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?