Hentakan bedug dan rombongan muda-mudi pembangun sahur, kirab dan festival meriah, pasar yang penuh menjual atribut keagamaan, hingga iklan sirup pelepas dahaga yang mulai disiarkan di semua media elektronik. Tradisi khas yang datang menjelang bulan Ramadan ini mungkin sudah langsung Anda rasakan, yang tandanya, Ramadan akan datang!
Selamat datang di bulan Ramadan, salah satu bulan yang meriah bagi masyarakat Indonesia!
Ramadan merupakan salah satu bulan terpenting bagi masyarakat Indonesia. Tentu selain karena mayoritas agama penduduk Indonesia adalah Islam (sehingga banyak yang merayakannya), kedatangan bulan suci ini sangat dinanti oleh banyak masyarakat karena adanya kesempatan lain yang bisa mereka lakukan, terutama bagi para pebisnis untuk meningkatkan performa bisnis mereka.
Bulan Ramadan memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai contoh, indusri Fast Moving Consumer Good (FMCG) di Indonesia meningkat 30% selama bulan Ramadan. Salah satu faktor yang memengaruhi peningkatan penjualan adalah banyak masyarakat yang membeli produk FMCG untuk keperluan zakat fitrah. Tak hanya itu, M&C Saatchi Group pada 2021 juga mencatat rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia mencapai Rp2 juta hanya untuk melakukan kegiatan amal.
Tradisi lain yang memengaruhi perputaran pesat ekonomi di Bulan Ramadan adalah berbelanja makanan, seperti untuk berbuka puasa (iftar). Kecenderungan orang untuk melakukan pembelian makanan di bulan puasa meningkat seiring dengan bermunculannya banyak bazar yang diselenggarakan di waktu berbuka (ngabuburit) dan juga acara sosial yang kerap dilakukan saat berbuka puasa. Survey yang dilakukan mencatat, 28% masyarakat Indonesia akan melakukan buka puasa bersama dan 24% yang lain berpendapat akan berkunjung ke bazar yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Arus Kas Bisnis Anda
Kesempatan bisnis yang bisa Anda Maksimalkan selama Ramadan
Melihat antusias masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan, ini saatnya bagi Anda, para pemilik bisnis (atau mungkin Anda juga yang baru ingin memulai bisnis), untuk bisa memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan ini dalam:
- Menambah penghasilan
Masyarakat biasanya lebih konsumtif di bulan Ramadan, ini bisa menguntungkan Anda dalam meningkatkan penghasilan. - Mendapatkan pelanggan baru
Promo dan penawaran khusus di bulan Ramadan merupakan cara yang bisa Anda gunakan untuk meraih lebih banyak pelanggan yang sebelumnya belum mengetahui tentang produk atau layanan Anda. - Memulai bisnis baru
Ada peluang bisnis musiman yang bisa Anda coba jika Anda baru ingin memulai bisnis atau bahkan ingin mengembangkan bisnis Anda di bulan Ramadan ini.
Lebih lanjut, dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana cara Anda bisa memaksimalkan momen Ramadan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dan (tentunya) pendapatan!
Maksimalkan Potensi Bisnis Anda: Manfaatkan Perilaku Konsumen Selama Bulan Ramadan!
Sebelum memutuskan tindakan apa yang harus Anda lakukan, akan lebih baik jika Anda dapat lebih memahami perilaku konsumen di Bulan Ramadan yang akan memengaruhi keputusan bisnis.
Berikut adalah beberapa perilaku konsumen di Indonesia saat bulan Ramadan dan bagaimana Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk perkembangan bisnis.
1. Lebih banyak pengguna digital
Ada total 220 juta pengguna media digital dengan 77% penetrasi internet di seluruh Indonesia. Ini menandakan masyarakat Indonesia lebih banyak hidup “berdampingan” dengan layar untuk mengakses informasi dan mendapatkan hiburan.
Tren ini membuktikan bahwa penggunaan media bergeser dari media mainstream (TV, radio) ke aplikasi digital (Instagram, TikTok, YouTube, dan lainnya.) Dalam pengaruh pengambilan keputusan, lebih dari 90% konsumen menemukan merek/produk baru melalui iklan di media sosial dan mereka juga melakukan riset online untuk memutuskan produk/layanan apa yang akan mereka beli.
Sehingga, perjalanan pengalaman pelanggan untuk membeli sesuatu produk bukanlah proses yang linier. Mereka cenderung mengeksplorasi dan mengevaluasi melalui tren atau ulasan di media sosial, menciptakan “kerumitan” dalam proses pengambilan keputusan yang disebabkan oleh banyaknya masukan yang mereka dapatkan. Langkah ini berimbas pada brand, dimana mereka bisa saja mendapatkan atau kehilangan pelanggan potensial.
Apa artinya untuk bisnis Anda: Digitalisasikan bisnis Anda! Pertimbangkan untuk memiliki aktivitas digital seperti: digital advertising, endorsement, membuat konten video, atau opsi live streaming melalui media sosial.
Dalam laporan Ramadan tahunannya, TikTok mencatat ada kenaikan sebesar 66% dalam konten video yang dipublikasikan selama Ramadan 2022 lalu. Tak hanya itu, 67% pengguna aplikasi ini juga cenderung melakukan pembelanjaan lebih banyak selama Ramadan.
Melihat tren ini, sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mempertimbangkan untuk mengasah kemampuan mobile storytelling. Buat konten yang menarik yang menghibur pelanggan, lalu perdagangkan produk Anda. Pengguna TikTok misalnya, tertarik melihat beberapa kategori konten ini selama Ramadan:
- Makanan dan minuman (86%)
- Consumer Packaged Goods (CPG) (66%)
- Perjalanan (traveling) (44%),
- Keuangan (43%)
- Teknologi (30%)
- Otomotif (23%)
2. Perubahan jam tayang utama (primetime)
Selama bulan Ramadan, sudah menjadi kebiasaan umum bagi sebagian besar industri (baik itu di sektor pekerjaan maupun pendidikan) di Indonesia untuk memiliki waktu kerja yang lebih sedikit. Misalnya saja, ada pemotongan jam kerja sebanyak satu jam bagi para pekerja, atau hari libur tambahan bagi beberapa sekolah (beberapa sekolah bahkan ada yang hanya fokus untuk melakukan kegiatan keagamaan saja selama Ramadan).
Tak hanya dari jam kerja, ada tiga waktu penting yang perlu diperhatikan karena memengaruhi berbagai macam aspek kegiatan masyarakat di bulan Ramadan, yaitu:
- Pada saat sahur (sekitar pukul 3-5 pagi)
- Pada saat waktu ngabuburit (sekitar puku 4-5 sore)
- Pada saat berbuka puasa (sekitar pukul 6-7 malam).
Tiga waktu utama tersebut memengaruhi aktivitas masyarakat dalam mengonsumsi media seperti menonton TV, mengonsumsi media sosial, menonton film di layangan streaming dan sebagainya.
Waktu sahur dan berbuka merupakan waktu utama masyarakat mengonsumsi media, dimana biasanya mereka mencari hiburan sebelum dan ketika waktu makan.
Ketika sahur, sebagai contoh, tayangan program siaran langsung hadir sebagai hiburan dan juga informasi masyarakat untuk mendapatkan waktu Imsak di TV hingga media sosial seperti Twitter.
Sementara, tren konsumsi media menurun saat waktu ngabuburit, dimana banyak masyarakat melakukan kegiatan sosial. Angka konsumsi media kembali naik menjelang waktu berbuka, ketika masyarakat menantikan waktu berbuka dengan mengakses hiburan dan informasi Adzan di TV, radio, maupun media sosial.
Di malam hari, angka konsumsi media menurun secara signifikan setelah waktu berbuka, dimana masyarakat melakukan ibadah Tarawih dan juga beristirahat.
Apa artinya untuk bisnis Anda: Cobalah untuk beradaptasi di waktu primetime ini dengan memberikan banyak promo atau memberikan lebih banyak konten menarik yang bisa dikonsumsi oleh calon pelanggan di jam tersebut.
Beberapa hal yang mungkin bisa Anda lakukan adalah:
- Flash sale di website bisnis Anda
- Live shopping streaming
- Mengunggah konten yang menarik dan relevan
- Mengirimkan notifikasi email atau pesan WhatsApp yang berisikan infromasi promo atau countdown produk Anda
3. Perilaku berbelanja setelah Tunjangan Hari Raya (THR)
Lebih dari 70% masyarakat Indonesia adalah pekerja yang akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). THR biasanya diperoleh para pekerja indonesia beberapa pekan sebelum hari raya lebaran tiba dengan besaran yang diberikan biasanya setara dengan satu bulan gaji atau lebih.
Pemberian THR bertujuan untuk membantu karyawan atau pegawai dalam mempersiapkan kebutuhan selama perayaan Idul Fitri, seperti keperluan pulang kampung (mudik), membeli pakaian baru, dan tradisi memberikan angpao atau “salam tempel” kepada keluarga dan anak kecil. Tak hanya itu, pemberian THR kepada karyawan menjelang Lebaran juga bisa diartikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja dan menjadi salah satu cara untuk mempertahankan motivasi kerja karyawan.
Di tahun 2022, lebih dari setengah penerima THR (70%) mengalokasikan dananya untuk berbelanja. Sementara menabung, berdonasi (zakat fitrah), dan investasi menjadi pilihan selanjutnya dengan persentase masing-masing 57%, 32%, dan 31%.
Dari statistik ini, kita bisa melihat bahwa berbelanja merupakan kecenderungan terbesar masyarakat Indonesia setelah menerima THR.
81% responden yang memilih berbelanja akan mengalokasikan dana mereka untuk membeli kebutuhan baju, sejalan dengan tradisi menggunakan baju baru saat Lebaran.
Selanjutnya, keperluan dapur dan rumah tangga seperti minyak, gula, tepung, berada di posisi kedua, sejalan dengan tradisi memasak dan membuat kue kering menyambut Lebaran tiba.
Apa artinya untuk bisnis Anda: Karena sebagian besar pelanggan akan menggunakan THR mereka untuk berbelanja, ini adalah kesempatan yang tepat bagi Anda untuk memperluas pasar. Berikut adalah 3 hal yang dapat Anda lakukan:
- Tawarkan produk bertema Ramadan
Anda bisa menawarkan produk atau layanan yang relevan dengan Ramadan. Seperti misalnya menyediakan satu set pakaian keluarga dengan desain khusus Ramadan, katering makanan sahur, berbuka, atau bahkan makanan ketika Lebaran (ketupat, opor, dan lainnya), hingga dekorasi dan hadiah (hampers) bertemakan Ramadan. Dengan begitu, Anda bisa menarik perhatian pelanggan yang ingin merayakan bulan suci. - Berkolaborasi dengan bisnis lain
Jika bisnis Anda tidak menyediakan produk yang berkaitan dengan Ramadan atau bahkan Anda belum familiar menjangkau pasar di bulan Ramadan, Anda bisa mempertimbangkan opsi untuk melakukan kolaborasi.Dengan berkolaborasi, Anda dapat meningkatkan visibilitas dan brand perusahaan. Anda dan perusahaan rekanan dapat saling mempromosikan produk atau jasa sehingga bisa saling memperluas jangkauan pasar.Jangan takut untuk menargetkan kolaborasi bisnis yang tak terduga, misalnya, produk pakaian dan kuliner, animasi dan hampers, dan lain sebagainya. Kolaborasi yang tak terduga ini bisa membantu menaikan reputasi brand Anda. - Gunakan iklan dengan target pasar yang tepat.
Setelah mengetahui perilaku berbelanja masyarakat Indonesia ketika Ramadan, jadwal primetime mereka mengonsumsi media, hingga produk apa saja yang cenderung akan mereka akan beli, kini saatnya Anda menjangkau lebih banyak calon pelanggan secara tepat sasaran.Iklan digital atau digital advertising merupakan salah satu cara yang bisa Anda gunakan. Karena, dengan menggunakan iklan, Anda dapat menampilkan produk dan jasa kepada khalayak secara tepat sasaran.Untuk menjalankan iklan dengan efektif, pilihlah media yang relevan sesuai dengan target pasar Anda. Serta, jangan lupa untuk menentukan anggaran iklan yang sesuai untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan keuntungan.
4. Tradisi mudik
Pulang kampung (mudik) adalah tradisi yang melekat pada warga negara Indonesia. Menjelang Idul Fitri, biasanya banyak orang yang bepergian keluar kota besar untuk kembali bertemu dengan sanak saudaranya.
Dalam sudut pandang bisnis, sektor media, travel, dan pariwisata adalah yang paling terpengaruh dalam trend ini. Sebagai contoh, untuk mempersiapkan mudik, masyarakat lebih banyak mengonsumsi media terkait transportasi dan akomodasi dengan menonton konten di media sosial. Mereka juga cenderung mencari tips terkait traveling di internet, hingga mengunduh aplikasi travelling. Bahkan, kata kunci terkait mudik seperti ‘tiket pesawat murah’ dan ‘mobil murah’ tumbuh 2,2x selama Ramadan.
Pertumbuhan ini berpengaruh pada pendapatan aplikasi perjalanan yang mencapai peningkatan puncak pada minggu ke-4 Ramadan dengan nilai dua kali lipat dibandingkan biasanya.
Apa artinya untuk bisnis Anda: untuk bisa terus menghasilkan pendapatan selama masa mudik Lebaran, berikut beberapa hal yag bisa Anda adaptasi dan terapkan.
- Buat konten terkait Mudik
Pemilik bisnis dapat membuat konten terkait Mudik seperti postingan blog, media sosial, dan video. Materi konten dapat seputar tips perjalanan, rekomendasi makanan, dan informasi bermanfaat lainnya untuk orang-orang yang bepergian selama Mudik. Dengan demikian, pemilik usaha dapat memposisikan brand-nya sebagai sumber yang bermanfaat bagi para pemudik. - Menawarkan layanan terkait perjalanan
Pemilik bisnis dapat menawarkan layanan terkait perjalanan seperti akomodasi transportasi dan asuransi perjalanan. Misalnya saja, Anda bisa menawarkan paket khusus berlibur selama bulan Ramadan hingga beberapa minggu setelahnya, hingga menawarkan paket asuransi yang relevan dalam periode mudik Lebaran.(Pelajari lebih lanjut tentang solusi bisnis asuransi di sini.) - Menawarkan jasa infal ART
Di periode mudik biasanya banyak keluarga yang ditinggalkan oleh Asisten Rumah Tangga (ART) mereka. Ini saat yang pas jika Anda ingin menawarkan jasa infal ART kepada keluarga yang membutuhkan. Biasanya, durasi penggunaan jasa infal ini bervariasi antara H-10 dan H+10 Lebaran. - Menyediakan servis terkait Lebaran
Selama periode mudik, banyak orang mengirim hadiah (hampers), makanan, dan kue kering khas Lebaran ke kerabat dan teman mereka. Dengan meningkatnya permintaan ini, juga akan berimbas pada layanan pengiriman. Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk menawarkan jasa pengiriman hampers maupun pengiriman makanan sahur dan berbuka.Selain itu, dengan ketiadaan ART di periode mudik, banyak keluarga yang melakukan kegiatan tanpa bantuan tambahan. Ini juga merupakan kesempatan bisnis untuk Anda, dimana Anda bisa menyediakan layanan katering hidangan khusus Idul Fitri sehingga pelanggan tidak perlu repot memasak.
Baca juga: Kunci Sukses Mendominasi Revolusi Asuransi Digital
Dapatkan lebih banyak penjualan dengan penyediaan layanan pembayaran yang memudahkan pelanggan!
Mengetahui bagaimana memanfaatkan tren Ramadan dan melakukan kegiatan pemasaran yang baik kepada pelanggan tidaklah cukup. Anda juga perlu memastikan bahwa Anda telah menyediakan salah satu layanan terpenting, yaitu penyediaan pembayaran yang membantu pelanggan bisa membeli produk Anda dengan mudah!
Ide bisnis terbaik apapun akan sia-sia jika pelanggan tidak mengambil langkah akhir, yaitu pembayaran. Maka, Anda harus membuatnya semudah mungkin, bahkan buatlah pembayaran menjadi proses yang nyaman dan menyenangkan bagi pelanggan Anda!
Tawarkan kemudahan pembayaran melalui metode pembayaran yang pelanggan sukai
Ada banyak opsi pembayaran yang tersedia di Indonesia dan tentu setiap pelanggan memiliki metode pembayaran preferensinya masing-masing. Ketika pelanggan memutuskan untuk membeli produk Anda, akan sangat memudahkan jika metode pembayaran yang mereka sukai tersedia di sana. Maka dari itu, lebih baik jika Anda bisa menyediakan banyak metode pembayaran untuk para pelanggan.
Menyediakan banyak layanan pembayaran bukanlah hal yang sulit. Anda tidak perlu melakukan semua prosesnya satu persatu secara manual dengan masa tunggu yang lama.
Anda bisa dengan mudah mengintegrasikan bisnis Anda dengan Payment Gateway, seperti Xendit, yang dapat membantu bisnis Anda menyediakan lebih dari 38+ metode pembayaran dengan satu integrasi yang mudah. Kami menyediakan berbagai pembayaran digital seperti Virtual Account, QRIS, E-Wallet, Direct Debit, Kartu Kredit, Retail Outlet dan masih banyak lagi! Anda dapat mengaktifkan semua pembayaran ini hanya dengan beberapa klik saja, jadi tidak perlu melakukan pengaktifan secara manual yang memakan banyak waktu dan proses yang merumitkan!
Otomatiskan pembayaran terjadwal dengan mudah!
Bisnis dengan model subscription (berlangganan) dimana pelanggan membayarkan jumlah tertentu secara rutin, merupakan jenis bisnis yang bagus untuk mendapatkan pendapatan tetap secara berulang. Membuat penawaran pembayaran subscription adalah cara yang baik untuk mendapatkan penjualan konsisten dari promosi Ramadan Anda.
Anda bisa memudahkan pelanggan melakukan pembayaran setiap bulan dengan cara otomatis mendebit dana yang dibutuhan dari akun mereka seperti: kartu kredit, e-wallet, dan direct debit. Dengan cara ini, pelanggan tidak perlu melakukan pembayaran manual tiap bulannya. Semua dilakukan secara otomatis dengan mudah!
Ini saat yang tepat untuk Anda mencoba fitur pembayaran subscription kami! Daftar sekarang dan dapatkan diskon biaya penggunaan hingga 30 April 2023! Promo ini terbatas, maka segera daftar Xendit sekarang atau hubungi customer success kami untuk informasi lebih lanjut!
Raih peluang untuk bisnis Anda di bulan Ramadan ini
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan tren dan perilaku konsumen selama Ramadan dan meningkatkan bisnis Anda ke level yang lebih tinggi. Dengan menerapkan ide-ide yang telah didiskusikan sebelumnya, Anda dapat memanfaatkan tren ini untuk menarik lebih banyak pelanggan, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan yang lebih besar selama periode Ramadan.
Selain itu, dengan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat, bisnis Anda tidak hanya dapat memperoleh keuntungan dari tren dan kebiasaan berbelanja selama Ramadan, tapi juga bisa membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan menciptakan basis pelanggan yang loyal.
Jadi, jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Gunakan periode ini untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan bisnis Anda selama Ramadan dan seterusnya!