Pertumbuhan bisnis startup dalam beberapa tahun terakhir ini terus berkembang pesat. Masyarakat pun banyak yang merasa penasaran apa yang bisa mendorong berbagai bisnis startup tersebut melaju kian cepat dalam pengembangannya. Ternyata, kondisi ini adalah dampak dari growth hacking, yang akan dijelaskan secara khusus dalam artikel ini.
Apa Itu Growth Hacking?
Growth hacking merupakan salah satu jenis strategi marketing yang hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis saja. Pada prinsipnya strategi ini harus menunjukkan hasil yang cepat dengan pengeluaran seminimal mungkin. Hacking pada growth dimaksud sebagai shortcut yang bisa membantu startup Anda memperoleh hasil yang signifikan.
Sementara yang dimaksud sebagai growth hacker adalah para pelaku startup yang mengeksekusi strategi growth hacking. Cara dan strategi yang dilakukan growth hacker memang berbeda dengan para marketer tradisional. Marketer ini biasanya mempunyai cara dan pandangan yang lebih luas, dan memperhatikan berbagai elemen pemasaran seperti public relations atau brand recognition. Berbeda dengan growth hacker yang hanya mempedulikan strategi yang berfokus untuk meningkatkan pertumbuhan saja.
Bagi growth hacker, jika strategi marketing tidak potensial untuk mempercepat pertumbuhan startup, maka mereka tidak akan peduli. Sekarang ini telah banyak perusahaan yang memiliki tim growth marketer, growth engineers, dan berbagai posisi yang berkaitan dengan growth hacking secara khusus.
Apa Saja Funnel Growth Hacking?
Sebelumnya telah dijelaskan growth hacker lebih berfokus pada strategi untuk membangun dan mempercepat pertumbuhan bisnis startup. Mereka cenderung menetapkan prioritas untuk akuisisi customer dan juga skala bisnis. Tugas lainnya yang mereka jalankan yaitu mereka akan mengembangkan, menerapkan, serta menguji ide sebagai elemen pendukung untuk mereka mencapai tujuan.
Dalam mengukur kesuksesan strategi marketing-nya, biasanya growth hacker mengacu pada AAARR. Berikut pemaparannya.
1. Acquisition
Acquisition merupakan poin utama yang menghubungkan brand, produk atau website, dengan pelanggan. Sebagai langkah pertama, hal ini penting untuk dipahami agar Anda mengetahui apakah pelanggan Anda memiliki engagement dengan bisnis Anda atau tidak. Melalui tahap ini, berarti Anda tidak akan membiarkan pengunjung website Anda langsung meninggalkan halaman tersebut.
Bounce rate yang terlalu tinggi tidak bagus untuk bisnis Anda. Untuk itu, Anda bisa menggunakan heatmap guna melihat pola perilaku pengunjung website Anda. Acquisition memiliki tahap lanjutan seperti memperoleh pengunjung dengan engagement tinggi untuk website Anda. Kemudian mereka memilih berlangganan blog, mengikuti akun media sosial, bahkan menggunakan trial yang Anda tawarkan.
2. Activation
Growth funnel yang kedua adalah activation, yang dipahami bahwa dalam tahap ini audiens sudah mulai menggunakan produk atau jasa Anda. Tahap ini ditunjukkan dengan kondisi mengubah subscribers atau followers menjadi pelanggan. Hal ini dapat Anda upayakan melalui beberapa tindakan seperti mengirimkan email ke customer untuk mengajak mereka untuk memberi perhatian pada produk dan layanan yang Anda tawarkan.
Buatlah pesan email yang menarik agar mereka tidak ragu mencoba layanan atau produk Anda. Pada tahap ini, customer juga akan melihat nilai dan keunggulan dari produk Anda, yang akan menentukan mereka untuk terus berlangganan atau tidak.
3. Retention
Retention merupakan tahap dimana Anda akan membuat audiens yang telah mencoba produk Anda, menjadi regular customer. Tindakan yang harus Anda lakukan adalah memastikan customer tersebut kembali menggunakan layanan atau produk Anda di kemudian hari. Sehingga, mereka akan terus-menerus membeli produk Anda dalam jangka waktu yang panjang.
4. Referral
Tahap referral yaitu word of mouth merupakan strategi marketing yang dinilai terbaik. Maka dari itu, sebuah referensi dapat menjadi salah satu strategi menarik dan juga powerful yang dapat Anda terapkan pada customer. Tahap referral membantu Anda meningkatkan pertumbuhan organik pada bisnis Anda. Mengupayakan customer Anda menjadi marketer untuk brand Anda merupakan strategi yang sangat berpotensi pada kesuksesan.
5. Revenue
Setiap perusahaan atau bisnis khususnya pada startup, tentu saja memiliki tujuan utama mendapatkan revenue. Dengan menghitung customer Anda dan mengukur tingkat penjualan perusahaan, Anda akan dapat mengetahui berapa besar keuntungan atau revenue yang Anda peroleh.
Proses yang telah dijelaskan terkait tahapan funnel pada growth hacking perlu Anda selesaikan dengan analisa. Lakukan pengujian pada setiap tahap pada berbagai cara agar mendapatkan hasil yang terbaik.
Itulah pembahasan tentang growth hacking dan funnel-funnelnya untuk mempercepat pertumbuhan startup Anda. Jika Anda telah berhasil mempercepat pertumbuhan bisnis ini dan meningkatkan konsumen membeli produk atau menggunakan layanan Anda, maka selanjutnya Anda harus mengupayakan kemudahan transaksi untuk mereka.
Anda perlu memikirkan sistem transaksi yang bisa langsung dilakukan melalui website. Hal ini ditujukan agar calon pembeli Anda dapat langsung membayar pesanannya saat itu juga. Untuk mengakomodasi penerimaan pembayaran melalui berbagai metode, Anda perlu menggunakan layanan payment gateway seperti Xendit.
Fungsi dari Xendit bisnis Anda adalah untuk mengintegrasi berbagai metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Metode pembayaran yang dapat digunakan pembeli yaitu melalui transfer bank, kartu kredit, virtual account, maupun retail outlet seperti Alfamart. Jadi pembeli dari berbagai kalangan bisa melakukan transaksi dengan mudah untuk membeli produk Anda.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!