Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Melihat Tren Belanja Online Ramadan 2022

diaz
Terakhir diperbarui: April 26, 2022
 •  5 min read

tren belanja online 2022

Memasuki bulan Ramadan tren belanja online masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. SurveySensum dalam Ramadan Consumer Insight melakukan riset terhadap 1.500 responden di 5 kota besar di Indonesia dan merilis data adanya peningkatan rata-rata anggaran masyarakat dalam tren belanja online di tahun 2022 sebanyak 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Kenaikan ini lebih tinggi dalam periode 4 tahun terakhir dengan jumlah rata-rata total anggaran belanja sebesar Rp.6,9 juta. Jumlah di tahun ini juga meningkat dan menguat lebih tinggi seperti sebelum masa pandemi. 

Hal ini terjadi seiring dengan pertumbuhan tren transaksi online, dimana dua dari tiga masyarakat Indonesia (atau sebesar 68% masyarakat) lebih memilih untuk berbelanja secara online. Dari total transaksi online yang terjadi, sebanyak 71% responden survei menyatakan akan membelanjakan uang untuk pakaian baru, disusul dengan kebutuhan untuk bersosialisasi dan hadiah untuk keluarga dan kerabat.

Tren belanja online di Bulan Ramadan bisa menjadi peluang bagi anda para pemilik bisnis untuk bisa meraih keuntungan. Namun, peluang market yang terbuka lebar dengan adanya intensitas tinggi dari calon pembeli dalam transaksi online harus diimbangi dengan teknik pemasaran yang baik. Karena, hal ini bisa berpengaruh terhadap omzet maupun target jual yang akan anda raih.

Baca juga: Ide Usaha Kreatif Saat Bulan Ramadan

Melihat Posisi Brand dalam Tren Transaksi Online di Ramadan 2022

melihat tren belanja online 2022

Sebuah riset lain dari The Trade Desk​​ dan YouGov menyatakan bahwa selama Ramadan, brand yang bisa membangun engagement dengan calon pembeli akan lebih sering diingat oleh para konsumen dalam proses pengambilan keputusan sebelum membeli sebuah barang, dibandingkan dengan brand yang tidak melakukannya.

Karena itu, penting adanya bagi para pemilik brand untuk mengetahui bagaimana cara memasarkan produknya dengan baik supaya menjadi top of mind dalam pasarnya.

Salah satu brand yang berhasil dalam menggaet segmen pasar baru dan menjadi top of mind masyarakat di bulan Ramadan ini adalah SARE Studio. Mengusung lini fashion baju rumahan, ternyata sepuluh tahun sejak pertama kali didirikan, market dari SARE Studio bisa berkembang secara pesat dan masif.

Dalam Bincang Bareng Seller (Bebas) Ngabuburit yang diadakan di Instagram Live @xendit, Cempaka Asriani, selaku founder dari SARE Studio bercerita mengenai perjalanannya memiliki lini pemasaran baru khususnya dalam tiga tahun terakhir di Bulan Ramadan secara berturut-turut.

Walaupun produk jualannya tidak selalu segmented dalam menyasar pasar Ramadan, namun, selalu ada inovasi yang dibuat sehingga setiap bulan Ramadan, selalu banjir pesanan melalui metode hampers atau hadiah yang kerap kali diberikan masyarakat di setiap bulan Ramadan.

“Salah satu yang membuat kita bertahan adalah kita mendengarkan customer. Jadi salah satu insight juga nih dari customer, banyak yang ngerasa piyama kita tuh oke kalau buat kado. Kadang kita kalau mau ngasih kado kan yang packaging-nya bagus ya, bentuknya cantik. Nah dari insight itu kita mengembangkan range produk untuk gifting.”

 

 

“Kita lihat ada tren itu dan kebutuhan itu dan ini memang awal dari pandemi nih, pas lebaran pandemi kan nggak bisa ketemu jadi banyak yang memberikan kado sebagai hampers atau hadiah isoman, dan kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang.”

Walaupun pada masa awal pendirian SARE Studio banyak mengalami tantangan seperti belum familiarnya masyarakat dengan produk piyama rumahan, namun semakin kesini salah satu brand sleepwear terbesar di Indonesia ini mampu bertahan dan memiliki pelanggan tetap. Unik seperti memadukan konsep ramah lingkungan, dan menarik dengan menciptakan lajur tren tersendiri, membuktikan bahwa sebuah brand dapat bertahan dengan tidak mengabaikan kebutuhan customer dan selalu beradaptasi dengan perubahan.

Baca juga: Ide Bisnis Ramadan yang Tidak Sekadar Musiman!

Pentingnya Memahami Timing yang Pas dalam Melakukan Promosi

Hal yang tidak kalah penting dalam pemetaan strategi bisnis adalah dengan menyusun strategi pemasaran.

Momen belanja pada bulan Ramadan akan dimulai pada akhir Februari, dan akan semakin meningkat di sepanjang bulan Maret. Sementara puncak periode berbelanja akan ada di pertengahan bulan April, dimana banyak masyarakat yang berbelanja sesuai dengan kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan momen berbelanja setelah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Sejalan dengan hal ini, Zacharia Lukkyta, pemilik RIDE.INCSTORE juga mengungkapkan strategi bisnisnya dalam mencapai penjualan yang maksimal terutama di akhir bulan Ramadan, sebagaimana yang pernah disampaikan dalam sharing session di acara peluncuran komunitas online seller Xendit, XENSClub.

“Biasanya promo dimulai dari awal bulan dan lebih ditingkatkan di minggu ketiga Ramadan, seperti pemberian free ongkos kirim. Harus bikin timing dan rencana bisnis yang pas,” ungkapnya saat itu.

Baca juga: Peluncuran XENSClub, Komunitas Online Seller Pertama Xendit

Payment Gateway Xendit Sebagai Solusi Tren Belanja Online di Indonesia 

logo xendit

Seiring dengan peningkatan tren belanja online di Indonesia, metode pembayaran elektronik juga mulai mengalami peningkatan pengguna aktif. Beberapa metode pembayaran digital yang populer diantaranya seperti virtual account, dompet digital, hingga QR Code. Hal ini sejalan dengan data dari Bank Indonesia yang mencatat adanya pertumbuhan transaksi secara aktif sebanyak 41,35 persen (yoy) mencapai Rp27,1 triliun per Februari 2022.

Kenaikan ini diperkirakan akan terus berkembang pesat seiring meningkatnya preferensi masyarakat dalam berbelanja online, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, dan juga ditunjang oleh akselerasi digital banking.

Maka dari itu, para penjual online juga harus turut siap dalam mengadaptasi perubahan ke arah digital ini. Salah satu caranya dengan menggunakan Xendit sebagai payment gateway Indonesia pilihan dalam sistem pembayaran transaksi digitalnya.

Melalui payment gateway, pemilik bisnis bisa memiliki sistem pembayaran melalui beragam metode pembayaran seperti virtual accounts, dompet digital, QR code, kartu debit, kredit, hingga metode paylater.

Kesemua metode pembayaran ini juga mencakup akses transaksi dari belasan bank. Anda sebagai pemilik bisnis bisa mengakses semua fitur ini dalam satu pintu terpadu melalui dashboard kami. Sangat praktis dan tidak perlu waktu yang lama. 

Baca juga: Bergabung dengan Xendit dan Maksimalkan Bisnis Anda

promo Ramadan buat bermakna Xendit

Daftar dan dapatkan langsung manfaat penggunaan salah satu payment gateway Indonesia terbaik ini dan dapatkan juga promo #BuatBermakna yang berlangsung selama periode Ramadan.

Selama Bulan Ramadan ini, kami memiliki promo #BuatBermakna dimana terdapat beragam hadiah menarik bagi 5 bisnis pada kategori UMKM dengan transaksi tertinggi. Promo ini hanya berlaku bagi online seller baru yang mendaftar dan terverifikasi selama masa waktu 21 Maret – 21 Mei 2022. 

Nantinya, 5 bisnis pada kategori UMKM dengan transaksi tertinggi akan menerima cashback hingga satu juta rupiah di akhir periode dan beberapa total hadiah lainnya seperti:

  • 1 paket umroh (berlaku untuk 2 orang)
  • 5 emas batangan (masing-masing 2 gram)
  • 3 paket staycation (3D2N di Bali)
  • 7 tiket penerbangan domestik (Jakarta – Bali)
  • Hadiah lain hingga total jutaan rupiah

Segera daftar sekarang juga untuk mendapatkan promo ini! Anda bisa langsung mengakses halaman ini, atau melalui banner yang tersedia di Aplikasi Xendit Bisnis. 

Artikel terkait

Learn more about Indonesia’s digital economy

  • Indonesia has one of the fastest expanding digital economies in the SEA region with an annual growth rate of 40%
  • The country’s Internet economy is expected to reach $130 billion by 2025
  • By 2023, e-Wallet transaction value is estimated to reach $25 billion

Learn more about Philippines digital economy

  • During the pandemic, 52% of Filipinos shopped online for the first time. The Philippines internet economy is expected to grow at 30% and valued at US$28 billion by 2025.
  • Many consumers have since gone cashless and increased usage of digital payment methods — debit cards, mobile wallets, and bank transfers.
You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?