Hari ini, Indonesia sedang memasuki masa seperti pada tahun 2008. Masa resesi. Masa yang membuat kenangan menyedihkan bagi para pebisnis bangkit kembali. Badai pandemi virus corona sejak awal tahun 2020 rupanya memakan sektor yang menjadi pertahanan pebisnis. Sektor ekonomi. Akan tetapi, mau tidak mau pebisnis harus mempersiapkan semuanya.
Penurunan atau pelambatan ekonomi menjadi kenyataan yang tidak terhindarkan bagi siapa saja yang telah berkecimpung di dunia bisnis. Anda atau kompetitor Anda bersiap menghadapi badai resesi yang diperkirakan berjalan cukup panjang. Selama pandemi belum berakhir, pebisnis harus memutar otak bagaimana bisnis tetap langgeng meskipun harus mengalami penurunan.
Oleh karena itu, diperlukan strategi bisnis dalam menghadapi resesi. Untuk mengetahui lebih jauh, sebaiknya Anda baca baik-baik dan terapkan strategi ini pada bisnis Anda.
1. Kelola Finansial
Memiliki cadangan atau dana darurat adalah hal cukup penting ketika menghadapi resesi. Dengannya, Anda bisa tahu mana bagian-bagian yang perlu ditambal atau didorong agar memenuhi kebutuhan. Akan tetapi, yang paling penting adalah mengelola finansial. Caranya, Anda bisa memetakan mana pemasukan dan pengeluaran yang menjadi prioritas.
Anda perlu membutuhkan data, bisa dalam bentuk offline maupun online. Akan tetapi, alangkah lebih baik gunakan spreadsheet untuk pencatatan finansial lebih mudah. Dari situ, Anda pun bisa memproyeksikan pemasukan dan pengeluaran dalam beberapa bulan ke depan.
2. Ciptakan Hubungan dengan Pelanggan
Daripada memikirkan bagaimana menarik pelanggan baru, lebih baik Anda mengelola pelanggan yang sudah ada. Sebab, mereka lah yang benar-benar paham bagaimana kualitas produk atau jasa Anda. Barangkali Anda tidak perlu menawarkan produk baru melainkan promosi harga tertentu. Dari harga yang terjangkau, pelanggan berkenan untuk bertransaksi kembali.
Selain menawarkan promosi harga, Anda bisa berkomunikasi dengan berbagi cerita apa pun, misal penanganan kesehatan masa pandemi. Tidak melulu tentang produk atau jasa Anda. Sebab, pelanggan yang setia menjadi kunci tetap berlanjutnya bisnis Anda.
3. Bangun Koneksi dengan Klien
Satu per satu bisnis runtuh mengiringi resesi. Jika Anda tidak menginginkan terjadi, selain menciptakan hubungan dengan pelanggan, Anda bisa juga membangung koneksi dengan klien. Tentu saja, klien pasti tidak ingin bisnis Anda ikut jatuh. Maka, buatlah pelayanan yang terbaik bagi klien Anda. Layanan yang maksimal memudahkan Anda untuk tetap melanjutkan bisnis.
Ketika klien puas maka mereka akan menularkan pengalamannya saat memakai produk atau jasa Anda. Dari situ, Anda bisa membangun hubungan dengan klien baru. Tanpa perlu balas jasa maka dengan demikian bisnis Anda kian berkembang. Sebab, klien yang puas juga berperan sebagai marketing yang berguna untuk bisnis Anda.
4. Cari Alternatif Pendapatan
Di era pandemi, terlebih resesi terdapat banyak hal yang harus dihindari. Contohnya, tatap muka. Maka, untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa mengubahnya dengan online. Anda pun bisa membuat webinar atau konsultasi online. Selain itu, apabila Anda menggunakan website dalam membangun bisnis maka maksimalkan iklan. Raup iklan lebih banyak.
Mencari alternatif pendapatan adalah salah satu cara agar bisnis tetap tumbuh. Tidak bisa dipungkiri bahwa resesi mengubah segalanya. Membenahi, memaksimalkan, kemudian mengelola contoh-contoh di atas akan berguna dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, bisa menjadi role model dalam bisnis Anda selanjutnya.
Persiapan sejak dini harus dilakukan. Sektor-sektor yang bisa dijadikan lahan pendapatan lain maka selayaknya segera dilaksanakan.
5. Beri Tujuan yang Jelas
Setiap memasuki masalah, pebisnis terkadang mulai ragu. Apakah jalan yang dipilihnya benar-benar sesuai atau berhenti saja sampai di sini. Maka dari itu, agar sesuai track, pebisnis termasuk Anda harus memberi tujuan yang jelas. Mau dibawa ke mana bisnis Anda selanjutnya. Naik level atau tetap segitu saja yang penting bisa bertahan di saat resesi.
Maka, untuk mengetahui hal tersebut, lihat data yang telah dikelola. Apakah masih memungkinkan untuk berjalan demikian, atau banting setir menggunakan cara yang lain? Asalkan tujuan, juga visi yang jelas, rasanya bisnis tetap bertahan bahkan bisa berkembang.
Ketika Anda memahami bagaimana strategi bisnis saat menghadapi resesi, Anda siap untuk bertahan di bisnis. Agar bisnis semakin aman, gunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!