Saat ini, tips bisnis setelah penerapan new normal sangat dibutuhkan. Orang-orang tampak enggan bahkan takut untuk memulai bisnis kembali. Apalagi perekonomian belum juga berangsur membaik. Kekhawatirannya adalah krisis ekonomi semakin berkepanjangan.
Pandemi Covid-19 membuat bisnis di segala sektor ambruk. Dampaknya para pekerja di-PHK atau dirumahkan, pengangguran merajalela, terjadinya krisis keuangan, pencairan kredit macet dan masih banyak sejumlah masalah lainnya.
Meskipun begitu, beberapa perusahaan maupun organisasi berusaha memulai bisnis setelah diberlakukannya new normal. Sebuah era yang menandakan tiap pelaku bisnis memaksimalkan penjualan online daripada offline. Setiap konsumen diwajibkan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer.
Namun masih ada pertanyaan besar.
Bisakah bisnis tetap berjalan meskipun pandemi tidak kunjung usai?
Pertanyaan tersebut menjadi batu ganjalan bagi para pebisnis. Mereka perlu memutar otak agar setidaknya bisnis tetap berjalan meskipun pelan. Langkah-langkah yang dipilih haruslah tepat dan sesuai sasaran. Kuncinya adalah kebersamaan yang kokoh, persiapan yang matang, riset yang akurat serta ide yang unik sekaligus menarik.
Fase new normal menjadi pelajaran bagi pebisnis bahwa bencana bisa datang kapan saja. Perencanaan yang matang serta analisis keuangan secara cermat mampu menjadi pedoman baik mengantisipasi hal tersebut terulang lagi. Selain itu, tanggung jawab perlu dihadirkan demi perkembangan bisnis yang lebih baik.
Lalu, apa saja tips bisnis yang efektif di era new normal? Berikut hal-hal yang perlu Anda cermati.
1. Mengelola Keuangan
Hampir dipastikan para pebisnis yang ambruk selama Covid-19 disebabkan tidak mampu mengelola keuangan dengan tepat dan cermat. Arus uang yang masuk dan keluar tidak tercatat dengan baik. Tidak menyiapkan antisipasi terburuk ketika menghadapi situasi sulit adalah sumber masalah keuangan.
Membuat laporan keuangan, meskipun sederhana, perlu dilakukan demi memantau perputaran dana yang diperoleh dan dikeluarkan. Laporan yang berisi data menjadi arsip menarik ketika Anda memulai bisnis kembali.
2. Memantau Jalur Distribusi
Aturan lockdown yang diterapkan di beberapa daerah bahkan banyak negara membuat arus distribusi tersendat. Akibatnya, proses produksi terhambat dan daya konsumsi melambat. Pelaku bisnis pun perlu memutar otak dengan mengendalikan produksi agar bisnis tetap berjalan.
Oleh karena itu, pebisnis perlu memantau distribusi dengan baik. Apakah jalur distribusi tersebut setelah new normal masih layak digunakan? Atau berganti dengan jalur yang lain? Ini yang harus dipikirkan secara matang.
Menyiapkan alternatif adalah cara yang paling efisien ketika jalur utama distribusi belum dibuka kembali. Apalagi jika produk Anda perlu dikirim ke berbagai negara. Kecermatan dalam memilih jalur distribusi alternatif perlu diperhatikan dan dicatat dalam laporan keuangan.
3. Efisiensi Tenaga Kerja
Apa yang akan membludak setelah new normal diterapkan? Tenaga kerja yang berlimpah. Orang akan beramai-ramai menengok lowongan pekerjaan. Anda harus bersiap untuk menerima banyaknya berkas yang berupa Curriculum Vitae.
Yang harus Anda perhatikan adalah memilah dan memilih tenaga kerja sesuai porsi yang dibutuhkan. Menentukan pula mana tenaga kerja yang bisa bekerja dari rumah atau tetap di kantor.
Dengan demikian Anda tetap membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini juga dipandang bahwa efisiensi tenaga kerja saat era new normal pasti terjadi. Memberikan keputusan untuk melakukan PHK hanyalah usaha akhir.
Yang penting, meskipun Anda menerapkan efisiensi tenaga kerja, target keuntungan yang direncanakan tetap terjaga. Bahkan, bisa jadi siklus kerja demikian justru membuat keuntungan bisnis Anda kian berlipat.
4. Manajemen Krisis
Krisis pasti hadir di setiap perusahaan maupun organisasi. Menghindari krisis hanya akan menambah krisis baru. Sejatinya, krisis dihadapi dengan cara yang santun dan elegan. Terlebih ketika pandemi Covid-19 belum berakhir maka manajemen krisis sangat dibutuhkan untuk menghadapi era new normal.
Anda memerlukan tim yang kompeten agar mampu mengelola manajemen krisis dengan baik. Setiap anggota, entah itu level atas atau bawah, bisa jadi mengalami krisis yang berbeda-beda. Akan tetapi, keutuhan dan kesolidan tim harus dijaga agar bisnis Anda tetap berjalan tanpa hambatan yang berarti.
Ketika Anda telah memperhatikan tips bisnis di atas dengan baik maka bisnis Anda siap bergerak. Agar bisnis Anda makin berkembang, pastikan metode pembayaran Anda sesuai dengan preferensi pelanggan.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debut, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!