Kualitas produk dalam suatu bisnis menentukan brand Anda di mata pelanggan bisa baik atau buruk. Maka, untuk menjaga kualitas tersebut dibutuhkan sebuah metode yang tepat. Metode itu dinamakan dengan metode Six Sigma.
Six Sigma adalah penggabungan dari dua model dalam kontrol dan kualitas. Pertama, adalah SPC (Statistical Process Control), dan yang kedua adalah TQM (Total Quality Management).
Keduanya digunakan untuk mengidentifikasi masalah, menemukan masalah, memecahkan masalah, memperbaiki prosesnya, dan menghasilkan produk yang berkualitas.
Selain itu, produk yang diciptakan benar-benar berkualitas, dalam artian tahan lama. Yang paling penting pula adalah meminimalisir cacat produk. Sesuatu yang diinginkan tiap pebisnis.
Meningkatkan proses produksi adalah suatu keharusan dalam berbisnis. Dengan metode Six Sigma, Anda bisa mengetahui sejauh mana efektif proses tersebut dan mampu dioptimalkan.
Six Sigma berguna juga untuk mengurangi variasi dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang telah ada. Persentase keberhasilan yang perlu dicapai adalah 99%. Maka, semakin besar nilai sigma, semakin sedikit kesalahan yang tampak.
Sehingga metode Six Sigma baik digunakan dalam memecahkan masalah produksi seperti pengurangan biaya, pengurangan produk yang mengalami cacat, maupun mengembangkan potensi pasar.
Lalu, apa saja manfaat dari metode Six Sigma?
1. Mempercepat Perbaikan
Setiap produk biasanya perlu ada perbaikan atau revisi agar kualitas produk semakin meningkat. Dengan Six Sigma, perbaikan tersebut dapat terjadi. Hal tersebut penting dilakukan demi meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk.
2. Menambah Nilai
Nilai yang dimaksud bukan berarti angka melainkan ada ciri khas tersendiri pada produk Anda. Tidak dapat dipungkiri apabila setiap produk pasti memiliki nilai. Jika produk berkualitas baik, nilai di mata konsumen pun pasti tinggi.
3. Mencapai Kesuksesan
Yang menarik dari metode six sigma adalah adanya jalan mencapai kesuksesan. Setiap pebisnis pasti menginginkan penjualan meningkat dan konsumen puas terhadap pelayanan Anda. Sehingga perlu strategi-strategi tertentu untuk mencapainya.
Maka, strategi tersebut tidak hanya mendorong kesuksesan melainkan bisa bersifat kontinyu.
4. Adanya Perubahan yang Terukur
Setiap metode pasti memiliki ukuran yang berbeda-beda dalam mencapai keberhasilan. Begitu pula dengan Six Sigma. Anda bisa merasakannya ketika mendapat relasi baru, pelanggan baru ataupun pasar yang baru.
Namun, semua hal tersebut akan tercipta apabila kerja sama dan kekompakan selalu terjalin di antara setiap anggota.
5. Menjadi Patokan
Setelah Anda memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya maka produk atau pelayanan Anda menjadi patokan bagi kompetitor lainnya. Tidak hanya itu, ketika suatu produk telah mencapai batas maksimal nilai sigma maka mau tidak mau produk lain pun mengikutinya.
Kemudian, bagaimana menerapkan Six Sigma dalam proses produksi?
Six Sigma menerapkan prinsip tertentu yang dinamakan dengan DMAIC. Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri.
1. Define
Dari namanya telah terlihat jelas bahwa define adalah definisi. Maksudnya difungsikan untuk menentukan apa permasalahan inti, mendefinisikan proses inti, dan mengidentifikasikan critical to quality.
2. Measure
Setelah mampu mendefinisikan proses hingga masalah maka yang kedua adalah mengukur. Measure difungsikan untuk menganalisa situasi dan kondisi terkini. Lalu, mengukur performa kinerja sebelum melaksanakan perbaikan.
3. Analyze
Nah, untuk analyze biasa digunakan untuk menganalisis masalah seperti cacat produk. Metode yang digunakan adalah check sheet, histogram, diagram pareto, control chart, scatter diagram, run chart, dan diagram sebab akibat. Jika metode telah dipraktikkan, hasilnya adalah informasi mengenai cacat produk.
4. Improve
Setelah melewati tahap yang ketiga maka selanjutnya adalah improve. Memperbaiki produk setelah mengetahui masalah yang terjadi. Sebelum melaksanakan perbaikan ada baiknya tim melakukan koordinasi mulai dari tingkat atas hingga lapisan bawah.
Sebab, akan menentukan jalannya perkembangan bisnis di masa mendatang.
5. Control
Yang terakhir adalah pengawasan atau control. Hal ini diperlukan agar mengetahui apakah setelah terjadinya perbaikan, masih ada produk yang mengalami cacat. Pengawasan harus dilakukan secara terukur dan teliti.
Selain itu, dibuatkan laporan agar nantinya mudah bagi Anda untuk mengecek dan bagi pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan kelanjutan bisnis.
Ketika Anda telah memahami bagaimana menggunakan telegram, manfaatkan waktu dan terapkan cara berikut pada bisnis Anda. Agar bisnis makin berkembang, sediakan metode pembayaran yang sesuai preferensi pelanggan.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!