Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Konsep Dasar Brand Association yang Perlu Anda Pahami dengan Baik

Xendit
Terakhir diperbarui: Juli 14, 2020
 •  3 min read

Sebuah brand mungkin akan dimaknai secara berbeda oleh setiap orang, tetapi ada juga brand yang memiliki pemaknaan kuat di benak banyak orang. Beberapa brand bahkan memiliki keuntungan yang tidak adil karena diasosiasikan dengan konsep-konsep luar biasa, seperti Nike yang diasosiasikan dengan performa atletiknya.

Jadi, apa itu brand association? Brand association atau asosiasi merek adalah konsep, emosi, objek, ataupun gambar yang melekat pada suatu brand di benak seseorang. Asosiasi merek akan muncul di benak seseorang ketika mereka memikirkan sebuah brand tertentu.

Brand association adalah hubungan di dalam pikiran seseorang antara brand dengan orang, tempat, benda, ataupun emosi. Ketika sebuah brand dan konsep lain muncul bersamaan di dalam pikiran, mereka akan terhubung secara neurologis dan lebih mungkin untuk dipikirkan bersamaan di waktu-waktu berikutnya.

Asosiasi ini dapat mengubah seseorang mendekat atau menjauh dari brand Anda. Menjadi sadar akan pentingnya brand association akan membangun brand equity Anda dengan lebih efisien.

Brand yang Efektif Diasosiasikan dengan Orang, Tempat, Benda, dan Emosi untuk Menginspirasi Perilaku Pelanggan

Orang-orang cenderung membeli produk Anda atau terlibat dengan brand Anda ketika mereka merasa memiliki asosiasi positif dengan brand Anda.

Brand hidup di benak seseorang. Pikiran bukanlah sekumpulan data; ini adalah jaringan. Konsep akan selalu dihubungkan dengan konsep lainnya, sehingga ketika Anda memikirkan suatu hal, Anda juga akan memikirkan hal-hal lain yang berkaitan.

Misalnya, ketika Anda berpikir tentang keponakan, Anda mungkin juga akan memikirkan namanya, rumahnya, perilakunya, hobinya, dan orang-orang yang berhubungan dengannya. Otak manusia memperlakukan suatu brand dengan cara yang sama.

Ketika Anda berpikir tentang suatu brand, ada kemungkinan Anda juga akan mengingat tentang:

  • Logo
  • Produk
  • Kenangan interaksi di masa lalu
  • Bagaimana kesan interaksi tersebut
  • Warna brand
  • Influencer yang mendukung brand tersebut, dll.

Misalnya, jika Anda memikirkan Nike, Anda juga akan memikirkan:

  • Pakaian atau perlengkapan olahraga
  • Logo “swoosh”
  • Atletik
  • Hitam dan putih
  • Keringat
  • Perasaan bersemangat
  • Kontroversi iklan mereka, dll.

Anda perlu membangun brand association yang bisa membantu Anda mencapai tujuan bisnis. Ingin menjual makeup? Maka mengasosiasikan brand Anda dengan influencer kecantikan terkenal akan membantu. Ingin mengumpulkan uang sekaligus membersihkan lautan dari sampah? Mengasosiasikan brand Anda dengan masalah pantai yang tercemar, solusinya, dan rasa kepercayaan dari pelanggan, akan sangat penting.

Brand association juga bekerja dari dua arah. Ketika seseorang mengasosiasikan brand dengan orang, tempat, benda, ataupun emosi, mereka akan lebih cenderung untuk berpikir tentang brand tersebut ketika mereka sedang berpikir tentang objek asosiasi (orang, tempat, benda, ataupun emosi).

Misalnya, ketika Anda berpikir tentang smartphone, besar kemungkinan Anda juga akan berpikir tentang iPhone dan beberapa brand besar lain seperti Samsung, dan Huawei. Namun ketika Anda berpikir tentang smartphone premium, iPhone jelas ada di urutan teratas.

Brand Association Tidak Selalu Positif

Photo by Bernard Hermant on Unsplash

Anda mungkin berpikir bahwa publikasi adalah sesuatu yang bagus. Tetapi ini tidak selalu benar.

Tidak benar karena media justru dapat membuat brand association di benak konsumen semakin menjauh dari apa yang Anda harapkan. Kerusakan asosiasi merek akibat publikasi umumnya disebabkan karena publikasi tersebut memperkenalkan asosiasi merek yang berlawanan dengan apa yang coba dibangun oleh brand.

Pada 11 Juni 2018 lalu misalnya, Jack Dorsey, CEO Twitter, mendapat hujatan karena membeli sesuatu dari Chick-Fill-A (jaringan restoran cepat saji yang dikenal anti-LGBTQ). Sebagaimana diketahui, Juni adalah bulan yang spesial (Pride Month) bagi kaum LGBTQ.

Memang tidak semua orang menghujat Jack, beberapa pendukung LGBTQ bahkan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tetapi yang jelas, Twitter mungkin telah kehilangan sebagian penggunanya meskipun, pada akhirnya, Jack telah menyadari keteledorannya.

Seiring berkembangnya bisnis online Anda, Anda pasti akan harus melayani berbagai pelanggan. Mengelola transaksi, baik mengirim dan menerima uang secara manual bukanlah hal yang mudah. Integrasikan website toko online Anda dengan payment gateway agar Anda bisa menerima pembayaran secara otomatis.

Xendit adalah payment gateway terbaik di Indonesia yang dapat membantu bisnis Anda semakin berkembang. Dengan adanya payment gateway Xendit, semua transaksi online Anda akan berjalan secara otomatis tanpa perlu konfirmasi manual. 

Xendit juga telah menggunakan API CyberSource yang merupakan perusahaan pengelola pembayaran terbesar di dunia yang berada di bawah naungan VISA, sehingga bisnis Anda akan mendapatkan nilai lebih di mata konsumen dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.Daftar sekarang juga dan nikmati layanan Xendit dengan fitur-fitur lengkap, full support dari tim Xendit, serta transisi mudah untuk aktivasi akun pemilik usaha. Apabila memiliki pertanyaan lainnya terkait produk Xendit, Anda bisa menghubungi tim Xendit melalui contact us.

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?