Strategi marketing melalui hashtag menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan, khususnya dalam social media marketing. Hashtag pertama kali diperkenalkan oleh Twitter pada 1 Juni 2009, yang kemudian disusul oleh Instagram pada Januari 2011, Google+ pada September 2012, dan Facebook pada Juni 2013.
Hashtag berfungsi seperti hyperlink yang dapat mengelompokkan tema atau topik yang lebih spesifik di dalam media sosial, sehingga dapat memudahkan seseorang dalam mencari topik yang diinginkan ataupun berhubungan. Dalam digital marketing, hashtag berfungsi untuk mengelompokkan suatu tema atau informasi produk tertentu agar calon konsumen dapat menemukan informasi terkait produk tersebut dengan lebih mudah.
Meski terlihat sepele, hashtag dapat membantu meningkatkan engagement pada postingan Anda. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Simply Measured bahwa postingan yang mencantumkan hashtag dalam caption-nya meski hanya satu, dapat meningkatkan engagement 12,6% lebih tinggi daripada postingan yang tidak memiliki hashtag sama sekali.
Ada sekitar 95 juta foto yang diunggah ke Instagram setiap harinya. Dengan jumlah sebanyak itu, akan sangat sulit bagi seseorang untuk menemukan postingan yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dan disinilah hashtag berperan untuk memudahkannya.
Namun, kenyataannya masih banyak orang yang menggunakan hashtag secara sembarangan, sehingga hasil yang diperoleh juga kurang maksimal. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk memaksimalkan strategi marketing melalui hashtag.
Gunakan Hashtag yang Spesifik
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, hashtag dapat menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan engagement ataupun brand awareness. Namun, bukan berarti Anda bisa menggunakan hashtag dengan sembarangan tanpa filter terlebih dahulu.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih hashtag yang lebih spesifik. hashtag yang sifatnya lebih umum memang lebih populer, namun jika dilihat secara jangkauan demografis akan terlalu luas.
Sebagai contoh, ada lebih dari 73 juta postingan yang menggunakan hashtag #cats. Jika yang sebenarnya Anda cari adalah kucing dengan ras persia, menggunakan hashtag #cats tentu akan sangat menyita waktu, karena semua jenis postingan tentang kucing bisa menggunakan hashtag tersebut.
Cobalah gunakan hashtag yang lebih spesifik, misalnya #persiancat (2,8 juta postingan), #persiancats (438 ribu postingan), atau #kucingpersia (337 ribu postingan). Dengan cara tersebut, Anda akan lebih mudah dalam menemukan konten yang benar-benar Anda cari.
Hal yang sama juga terjadi apabila produk Anda menggunakan hashtag yang terlalu umum, engagement memang akan meningkat, hanya saja jangkauan demografinya terlalu luas, sehingga tidak akan memberikan dampak yang terlalu berarti.
Perhatikan Jumlah Hashtag
Pada dasarnya Anda tidak akan tahu berapa jumlah hashtag yang bisa Anda gunakan sebelum mengujinya sendiri. Berdasarkan studi yang dilakukan Simply Measured, sebanyak 91% brand ternama menggunakan kurang lebih tujuh hashtag dalam setiap postingan mereka. Namun sekali lagi, ini bukanlah angka pasti. HubSpot misalnya, mengklaim lebih sukses setelah menggunakan sekitar 20 hashtag.
Maka dari itu, cobalah untuk bereksperimen dari sekitar tujuh hashtag sampai dengan dua puluh hashtag tadi. Buatlah suatu catatan untuk setiap penambahan hashtag, catatlah bagaimana perkembangannya, sehingga nantinya Anda akan memiliki data yang tepat untuk menentukan jumlah hashtag yang akan digunakan.
Pantau Hashtag Anda Sendiri
Agar strategi ini berjalan dengan lebih maksimal, Anda perlu memantau hashtag yang Anda gunakan. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan informasi terbaru seputar hashtag tersebut ataupun hal-hal lain yang sedang banyak dibicarakan.
Sebagai contoh, jika Anda menjual produk sepatu dengan merk sicle, Anda bisa memantau hashtag #sepatusicle. Dengan begitu, Anda bisa mencari tahu seberapa banyak produk Anda dibicarakan di media sosial, siapa sajakah orang yang membicarakan, dan sebagainya. Data tersebut nantinya dapat Anda gunakan untuk menunjang bisnis secara keseluruhan.
Demikianlah pembahasan mengenai tips untuk memaksimalkan strategi pemasaran melalui hashtag. Selain memanfaatkan hashtag marketing, Anda juga harus mengelola keuangan dengan baik agar bisnis semakin berkembang.
Xendit sebagai payment gateway menyediakan sistem dan teknologi untuk menerima pembayaran online dari berbagai bank dan dengan berbagai metode, seperti transfer antarbank, kartu kredit/debit, dan outlet retail seperti Alfamart dan Indomaret.
Banyak fitur-fitur menarik yang dapat bermanfaat untuk bisnis Anda. Apapun ukuran perusahaan Anda- startup lokal, nasional, regional, maupun korporasi, teknologi kami dapat membantu dalam skala apapun.
Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!