Berbisnis tidak hanya berurusan dengan lika-liku keuangan namun juga harus mengetahui seluk beluk konsumen, terutama untuk masalah modus penipuan. Anda jangan lengah sekalipun konsumen Anda termasuk yang loyal di antara lainnya. Sebab, modus penipuan berbagai cara. Terkadang, jika Anda tidak teliti, bisa masuk dalam perangkap konsumen.
Ketika Anda sedang membutuhkan uang, karena kurang berhati-hati, Anda justru ditipu sehingga menyebabkan transaksi tidak berjalan. Uang tidak masuk ke rekening namun barang terlanjur dikirim. Alhasil, keuangan Anda bisa amburadul.
Setiap konsumen pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Ia bisa menjadi baik namun juga buruk. Yang berbahaya adalah ketika konsumen tidak memiliki itikad baik dalam hal kejujuran. Maka, untuk mengantisipasi hal demikian, Anda harus benar-benar mengecek transaksi agar tidak mudah dikelabui konsumen.
Agar Anda bisa lebih teliti, coba kenali ciri-ciri konsumen yang suka melakukan modus penipuan di dunia bisnis.
1. Pembelian Banyak tapi Tidak Melakukan Transaksi
Anda harus selalu mengawasi jika ada konsumen yang melakukan transaksi dalam jumlah besar. Sebab, selain perlu mengeluarkan stok yang banyak, menerima uang dengan nominal tinggi tentu perlu melalui ketelitian dan kecermatan.
Yang berbahaya dari praktek tersebut adalah konsumen membeli banyak hingga produk Anda habis. Anda harus mengawasi dengan benar-benar. Anda akan kaget jika ternyata yang membeli adalah kompetitor Anda.
Praktek modus penipuan seperti ini sangat jamak dilakukan oleh sebagian konsumen ke toko online, terutama yang sudah memiliki nama besar. Jika terjadi hal demikian, Anda tidak akan memperoleh keuntungan. Sebab, sudah pasti mengalami kerugian.
2. Membayar Hanya Sebagian Kemudian Menunda Berlarut-larut
Pastikan transaksi yang dilakukan benar-benar melalui perjanjian cukup ketat. Jika Anda berbisnis online, buatlah dengan baik sistem pembayarannya. Jangan Anda sampai dibuat repot untuk menagih transaksi yang belum dibayarkan.
Modus penipuan seperti ini sering dilakukan dengan alasan keuangan mengalami kendala. Anda akan dibuat pusing ketika ternyata uang yang dibutuhkan untuk kepentingan modal. Yang terjadi adalah uang sulit diputar dan produk tidak jadi keluar.
Konsumen mengaku akan membayar dengan waktu jatuh tempo. Akan tetapi, yang terjadi konsumen menunda bahkan berujung tidak melanjutkan pembayaran. Alasan yang mengada-ada seperti itu yang membuat bisnis Anda nantinya tidak berjalan stabil.
3. Sudah Transfer tapi Setelah Dicek Tidak Ada Uang Masuk
“Sudah ditransfer, ya, Mbak/Mas.”
Kalimat seperti itu tentu menyenangkan bagi Anda. Apalagi Anda telah melakukan kewajiban mengirim barang dan konsumen telah mendapatkan hak untuk memiliki barang. Namun, Anda harus hati-hati. Anda harus mengecek hingga akhir apakah benar uang sudah masuk atau belum.
Modus penipuan demikian cukup sering ditemukan di berbagai toko online. Yang merepotkan adalah konsumen benar-benar ngotot bahwa sudah transfer namun Anda yakin bahwa tidak ada uang masuk. Jika konsumen menyiapkan bukti, Anda juga harus cermat, apakah itu bukti valid atau hanya rekayasa. Kehati-hatian wajib dimiliki Anda.
4. Struk Palsu
Berkembangnya teknologi membuat konsumen bisa melakukan aneka cara untuk mengelabui Anda. Salah satunya dengan memalsukan struk. Dengan yakin, konsumen mengirimkan dan menunjukkan kepada Anda bahwa telah melakukan transaksi. Akan tetapi, setelah dicek di rekening Anda tidak ada uang masuk.
Bagaimana cara mengenali struk palsu? Ada berbagai cara. Salah satunya dengan melihat detail warna struk. Apakah tampak rekayasa atau bukan. Lalu, dengan alasan tertentu, tidak menampilkan struk yang dipegang konsumen. Biasanya konsumen melakukan hal seperti ini karena khawatir pencahayaan kurang bagus.
Jika memang demikian, satu-satunya cara adalah mengecek di rekening Anda. Apakah konsumen benar-benar melakukan transaksi atau ternyata modus penipuan.
5. Menawar Harga yang Tidak Masuk Akal
Apakah Anda pernah menemukan konsumen yang suka menawar dengan harga yang tak masuk akal? Maka Anda harus waspada. Apakah hanya sekadar iseng atau berusaha mengelabui Anda. Modus penipuan seperti itu biasanya dilakukan ketika konsumen ingin membeli produk dalam jumlah besar.
Konsumen meminta jatah potongan harga yang berbeda dari ketentuan yang Anda terapkan. Namun hasilnya, jika Anda tidak cermat, konsumen hanya mengetes Anda. Kemudian ia akan meninggalkan Anda dan tidak menghasilkan transaksi.
Kecermatan, ketelitian, dan kehati-hatian adalah hal yang harus Anda perhatikan ketika melakukan transaksi. Modus penipuan terjadi bukan karena perencanaan. Terkadang terjadi karena ada kesempatan terutama ketika Anda lengah.
Agar terhindar dari konsumen yang berusaha mengelabui Anda maka selalu mengecek rekening apakah konsumen telah melakukan transaksi atau tidak. Selain itu, Anda bisa menggunakan machine learning untuk mendeteksi penipuan.
Lindungi bisnis Anda dengan xenshield, sistem pendeteksi penipuan kami yang dapat memblokir transaksi mencurigakan.
Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui berbagai metode pembayaran, dilengkapi dengan sistem keamanan kelas dunia.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!