Demam video TikTok sedang melanda di Indonesia. Ketika Anda membuka media sosial seperti Instagram, Facebook, ataupun Twitter, Anda akan menemukan sejumlah video TikTok dari akun-akun ternama. Gejala ini tidak mengejutkan. Sebab, TikTok sedang dalam masa kejayaannya.
Pada awal tahun 2019, jumlah orang yang mengunduh aplikasi TikTok mencapai 800 juta. Lebih dari 500 juta orang mengakses video TikTok tiap bulannya. Angka tersebut menggiurkan bagi kalangan pebisnis. Berapa konsumen yang Anda dapatkan andaikan mampu mengunggah video produk di TikTok?
Akan tetapi, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda mengenal apa itu TikTok.
Apa Itu TikTok?
TikTok adalah aplikasi yang memuat video dengan berdurasi sangat singkat, hanya 15 detik. Mulanya, TikTok digunakan untuk lip-sync video musik. Dengan orang-orang yang memiliki bakat unik, unggahan video tersebut menarik perhatian. Belakangan, banyak pengguna TikTok disebut sebagai influencer. Sebutan ini berdasarkan jumlah viewers dalam sebuah video.
Target pasar pengguna video TikTok adalah generasi Z. Mereka berusia antara 13-24 tahun. Generasi Z cenderung menyukai pesan dalam bentuk visual. Tidak hanya berupa foto atau gambar melainkan juga video. Dengan adanya TikTok, talenta mereka dapat tersalurkan dengan baik.
Setelah mampu menyedot banyak perhatian publik, video TikTok kian beragam. Mulai dari demo memasak, makan bersama, outfit pakaian dan masih banyak lainnya. Menariknya, jika Anda menyukai video TikTok, tak perlu repot untuk follow akun. Anda cukup membuka halaman Discover dan carilah video Tiktok yang Anda inginkan.
Pengguna TikTok bisa disebut juga TikToker. Ia memiliki halaman profil yang berisi deskripsi singkat tentang akunnya. Anda bisa memulai membuat akun TikTok untuk menilai seberapa besar tingkat kepercayaan diri. Sebab, biasanya TikToker adalah orang yang memiliki kepercayaan diri cukup besar.
Siapa yang Menggunakan TikTok?
Apakah orang-orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi? Ya, dan biasanya menyasar ke anak-anak muda, khususnya generasi Z. Hampir 60% pengguna TikTok adalah orang-orang yang memiliki rentang usia di bawah 30 tahun. Dari persentase tersebut, hampir separuh lebih yang banyak mengakses adalah perempuan.
Tantangan Berupa Hasthags
Tantangan adalah kata kunci dari para pengguna TikTok. Biasanya, mereka membuat mengunggah video TikTok yang disertai hashtag-nama tantangan agar pengguna lain bisa mencari bahkan melanjutkan tantangan tersebut.
Bagaimana Sebuah Brand Memanfaatkan Video TikTok?
Ketika Anda memiliki bisnis dan ingin menampilkan produk melalui video TikTok maka yang pertama kali Anda lakukan adalah membuat channel kemudian mengunggah video produk. Agar lebih menarik, Anda bisa berkolaborasi dengan para pengguna TikTok. Mereka, yang telah terlatih, mampu mempromosikan produk Anda lebih efektif.
Jika Anda memiliki alokasi budget untuk memasang iklan, video TikTok bisa menjadi sarana yang baik. Iklan di TikTok mampu meraup lebih dari 20 juta pengguna di Indonesia.
Konten yang Unik di TikTok
Jika Anda ingin mengenalkan brand kemudian memasarkan produk, yang perlu disiapkan adalah bagaimana mengemas konten yang unik. Seperti di Youtube, Anda bisa menggandeng orang-orang yang lebih dulu terjun ke dunia Tiktok (Influencer). Agar terjadi engagement antara Anda dan target pasar.
Meskipun sejak awal TikTok adalah konten lipsync, saat ini, justru yang paling banyak jumlah viewers adalah video DIY (Do It Yourself). Membuat dan mengemas makanan, belajar menari, dan menggambar adalah konten-konten yang disukai generasi Z.
Anda harus memahami bahwa sejak mula, TikTok menyasar rentang usia di bawah 30 bahkan 25 tahun. Konten yang tidak melulu serius namun bermakna dan menarik minat adalah definisi konten di TikTok.
Iklan di TikTok
Saat ini, TikTok telah melebarkan sayap ke bisnis. Posisi tawar yang diambil adalah menyediakan iklan. Sejak Januari 2019, para pengguna TikTok terutama pebisnis mencoba meraup keuntungan dari iklan di TikTok.
Menjawab pertanyaan di atas, jika populasi pengguna TikTok di Indonesia mencapai 50 juta, iklan mengenai produk Anda setidaknya bisa meraup 25 juta. Anda tinggal mengemasnya, berkolabrasi dengan influencer, dan pengguna TikTok siap melakukan transaksi dengan Anda.
Video TikTok adalah sebuah keharusan bagi Anda yang ingin berbisnis online. Agar bisnis Anda makin berkembang, pastikan pula metode pembayaran Anda sesuai dengan preferensi pelanggan.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debut, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!