Pergeseran rentang usia konsumen dalam membeli suatu produk terjadi karena perbedaan generasi yang cepat berubah dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa konsumen pada era modern ini didominasi oleh generasi kelahiran tahun 1980-2000. Sehingga para pelaku bisnis berupaya untuk membidik target pasar generasi millennial. Generasi tersebut cenderung memiliki budaya yang konsumtif. Hal ini menjadi peluang besar bagi brand untuk memasarkan produknya dan pada akhirnya menghasilkan profit besar.
Disamping itu, generasi era modern saat ini hanya memberikan perhatian yang singkat pada suatu hal, misalnya pada konten promosi yang Anda sajikan. Namun, kondisi tersebut seharusnya menjadi tantangan tersendiri untuk para marketer dalam menciptakan strategi marketing yang efektif untuk menarik perhatian serta mendorong target pasar melakukan pembelian.
Setiap perusahaan penting untuk mengetahui bagaimana pola atau gaya hidup target pasar mereka, bagaimana mereka berinteraksi dan melakukan pembelian. Strategi yang tepat perlu direncanakan secara matang agar dapat membidik pasar generasi millennial. Lalu, bagaimana cara membuat strategi yang cocok untuk generasi millennial? Simak penjelasannya berikut.
1. Tempatkan Pengalaman Brand yang Positif Sebagai Prioritas
Kaum millennial yang sebagian besar telah melek teknologi, kini cenderung melakukan pertimbangan terhadap citra brand sebelum memutuskan pembelian produk. Salah satu tindakan yang mereka lakukan adalah mencari ulasan tentang produk Anda melalui internet, atau mengkonfirmasi produk Anda dengan teman dan kerabat yang sudah pernah menggunakannya.
Dapat dikatakan bahwa kekuatan word of of mouth hingga saat ini mampu mendorong kepercayaan generasi millennial terhadap suatu produk. Jadi, jika Anda bisa membuat reputasi atau citra yang baik dan sesuai dengan harapan generasi ini, maka kepercayaan yang Anda bangun akan bertahan lama.
2. Tentukan Kelompok Sosial Sebagai Target Pasar
Strategi pemasaran sebelumnya, seringkali menentukan fokus atau target pasar pada rentang usia tertentu. Akan tetapi, seiring perkembangan jaman dan teknologi, Anda tidak bisa lagi menggunakan cara ini. Karena membidik pasar sesuai rentang usia dinilai kurang efektif. Sehingga, Anda perlu mengubah strategi pemasaran dengan menentukan target pasar berdasarkan kelompok sosial dalam masyarakat kita.
Sebagai contoh, pengelompokan tersebut seperti kaum pecinta binatang, penyuka traveling, kelompok pemerhati lingkungan, dan sebagainya. Menetapkan target pasar sesuai kelompok sosial akan lebih mengarah pada fokus pemasaran yang mengerucut dan mudah dikembangkan.
3. Libatkan Influencer Generasi Millennial Dalam Strategi Pemasaran
Kecenderungan mudah menerima informasi atau rekomendasi dari seseorang yang mereka idolakan merupakan karakter generasi millennial. Media sosial telah menjadi lahan bagi para influencer untuk meraih follower dalam jumlah besar. Hal ini tidak sulit bagi influencer untuk memasarkan produk Anda kepada pengikut mereka. Namun, Anda harus benar-benar memperhitungkan dalam memilih influencer mana yang sesuai dan tepat untuk target pasar Anda.
4. Pemasaran Produk Melalui Konten Soft Selling
Pemikiran kritis dan analitis yang dimiliki oleh kaum millennial dalam menilai sesuatu, juga berlaku ketika mereka melihat sebuah iklan. Generasi yang ingin bebas dan tidak suka diperintah, membuat Anda harus berhati-hati dalam menyajikan konten. Jadi, jika Anda secara langsung atau terang-terangan meminta mereka untuk membeli produk Anda, maka hal itu tidak akan terjadi. Sehingga, Anda harus membuat konten yang dapat melibatkan emosi mereka atau menyadarkan mereka tentang keuntungan yang akan didapatkan ketika menggunakan produk Anda. Singkatnya, Anda harus menyajikan konten soft-selling untuk menarik perhatian mereka.
5. Menerapkan Sistem Cashless
Canggihnya teknologi yang terus berkembang, turut merambah pada sistem pembayaran saat ini. Uang tunai nampaknya sudah mulai jarang digunakan lagi oleh kaum millennial seiring hadirnya sistem pembayaran cashless. Kehadiran berbagai sistem pembayaran online yang memudahkan mereka melakukan pembayaran sudah hampir menjadi kebiasaan. Sehingga, jika Anda ingin membidik pasar generasi millennial, maka Anda harus menyediakan sistem pembayaran online yang bersifat cashless, karena cara ini dianggap tidak merepotkan.
Itulah cara membuat strategi marketing untuk target pasar generasi millennial yang penting untuk Anda pahami. Selain strategi marketing, masih banyak upaya yang harus Anda lakukan untuk terus memperluas pasar serta meningkatkatkan penjualan, salah satunya dengan menggunakan sistem payment gateway.
Di Indonesia, payment gateway seperti Xendit telah banyak digunakan oleh toko online dalam upaya menjamin keamanan dan kemudahan transaksi pelanggan mereka. Karena Xendit dapat mengintegrasi berbagai metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Metode pembayaran yang dapat digunakan pembeli yaitu melalui transfer bank, kartu kredit, virtual account, maupun retail outlet seperti Alfamart. Jadi pembeli dari berbagai kalangan bisa melakukan transaksi dengan mudah untuk membeli produk Anda.
Jika Anda memiliki pertanyaan-pertanyaan seputar payment gateway atau sistem penerimaan pembayaran untuk website, jangan ragu menghubungi Tim Xendit. Saat ini, Anda juga dapat memanfaatkan layanan free trial yang disediakan Xendit secara gratis.