Istilah social enterprise belakangan menjadi populer di dunia usaha. Social enterprise atau yang juga dikenal dengan perusahaan sosial didefinisikan sebagai bisnis yang memiliki tujuan sosial tertentu yang menunjang tujuan utamanya.
Perusahaan sosial berupaya memaksimalkan keuntungan sekaligus memaksimalkan manfaat mereka bagi masyarakat dan lingkungan. Keuntungan yang mereka peroleh umumnya digunakan untuk menyelenggarakan atau mendanai program sosial.
Memahami Social Enterprise
Konsep social enterprise dikembangkan di Inggris pada akhir 1970-an untuk melawan dominasi perusahaan komersial tradisional. Perusahaan sosial ada di persimpangan antara sektor swasta dan sukarela. Mereka berupaya menyeimbangkan antara manfaat finansial dan tujuan sosial. Beberapa kegiatan yang dimaksud misalnya: menyediakan perumahan bagi keluarga berpenghasilan rendah, memberikan pelatihan kerja gratis, menyediakan akses ke air bersih, dan sebagainya.
Sumber pendanaan biasanya diperoleh dari aktivitas menjual barang atau jasa kepada konsumen, meskipun sebagian pendanaan juga diperoleh dari dana hibah. Mengingat tujuan utama dari perusahaan sosial bukanlah memaksimalkan laba perusahaan, mereka beroperasi secara berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan konvensional.
Mendapatkan keuntungan maksimal memang bukan prioritas utama, tetapi performa penjualan masih memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan perusahaan sosial.
Aktivitas penjualan yang konsisten menjadi pembeda utama antara perusahaan sosial dan badan amal tradisional yang hanya mengandalkan dana dari pihak lain untuk memenuhi misi sosial mereka.
Dengan tujuan semacam ini, bukan berarti social enterprise tidak menguntungkan. Hanya saja, prioritas mereka adalah menginvestasikan kembali laba ke dalam misi sosial mereka, dan bukan membagikan laba ke para pemegang saham.
The Organization for Economic and Development (OECD) mengidentifikasi perusahaan sosial sebagai perusahaan yang sangat partisipatif. Dalam perusahaan sosial, umumnya para pemangku kebijakan terlibat secara aktif dan hanya memiliki sedikit karyawan.
Pertimbangan Khusus
Karyawan dari perusahaan sosial berasal dari beragam latar belakang, tetapi prioritas diberikan kepada mereka yang berasal dari kelompok masyarakat marjinal seperti pekerja yang sudah lama menganggur, mereka yang pernah bekerja tetapi dengan bayaran yang tidak layak, dan anggota kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
Perusahaan sosial dapat menyediakan upah yang layak, yang di sebagian besar kota di atas upah minimum regional. Terkadang, mempekerjakan karyawan dari kelompok masyarakat marjinal juga merupakan tujuan sosial dari perusahaan.
Social Enterprise vs Social Entrepreneur
Anda harus memahami perbedaan antara social enterprise (perusahaan sosial) dengan social entrepreneurship (pengusaha sosial). Pengusaha sosial adalah seseorang yang berusaha memberikan solusi baru yang bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat menggunakan strategi dan teknik bisnis yang sudah ada saat ini.
Dengan kata lain, pengusaha sosial berusaha mencari cara inovatif dan beroperasi untuk melakukan perubahan, sementara perusahaan sosial terbentuk untuk mencapai tujuan bisnis dan memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kegiatan komersialnya.
Contoh dari Social Enterprise
Banyak perusahaan sosial berhasil memaksimalkan peningkatan kesejahteraan sosial. Misalnya, Warby Parker adalah ritel kacamata Amerika yang menyumbangkan kacamata untuk setiap unit yang terjual kepada seseorang yang membutuhkan.
Tom’s, ritel yang berbasis di California, juga menyumbangkan sepasang sepatu untuk setiap unit yang terjual kepada anak-anak yang membutuhkan.
Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk membangun bisnis berdasarkan konsep social enterprise?
Demikian pembahasan mengenai apa itu social enterprise. Ingin bisnis Anda semakin berkembang? Integrasikan website toko online Anda dengan payment gateway agar bisa menerima pembayaran secara langsung di website Anda.
Xendit adalah payment gateway terbaik di Indonesia yang dapat membantu bisnis Anda semakin berkembang. Dengan adanya payment gateway Xendit, semua transaksi online Anda akan berjalan secara otomatis tanpa perlu konfirmasi manual.
Xendit juga telah menggunakan API CyberSource yang merupakan perusahaan pengelola pembayaran terbesar di dunia yang berada di bawah naungan VISA, sehingga bisnis Anda akan mendapatkan nilai lebih di mata konsumen dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!