Sebagian besar pemilik bisnis tentu tidak asing membaca kata profit, atau yang biasa disebut juga dengan keuntungan. Namun, untuk mengukur seberapa jauh keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan, Anda perlu menggunakan rasio profitabilitas.
Jika Anda pernah mendapatkan mata pelajaran atau mata kuliah akuntansi, rasio adalah sebuah perbandingan. Yaitu, untuk menentukan seberapa efektif keuntungan dari seluruh pendapatan perusahaan tersebut.
Rasio profitabilitas adalah salah satu dari lima elemen rasio yang harus diketahui oleh perusahaan. Maka, Anda wajib mengetahuinya.
Agar Anda lebih paham mengenai rasio profitabilitas, di bawah ini dibahas tentang definisi, jenis, dan cara penghitungan rasio profitabilitas.
Definisi Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah semacam metrik keuangan yang berfungsi untuk melihat potensi keuntungan. Seberapa jauh dan banyak keuntungan yang didapatkan perusahaan. Hal itu dapat diukur dari neraca keuangan, aset, biaya operasional hingga ekuitas pemegang saham.
Ketika mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan oleh suatu perusahaan maka dampak positifnya perusahaan Anda bisa dilirik oleh perusahaan lain untuk saling bekerja sama. Namun, yang patut diketahui adalah bagaimana rasio profitabilitas akan menarik apabila satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Apabila tidak ada perbandingan dengan perusahaan sejenis maka bisa dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dari situ maka akan terlihat apakah rasio profitabilitas lebih baik atau tidak.
Manfaat Rasio Profitabilitas
Anda perlu mengetahui manfaat rasio profitabilitas agar bisa memaksimalkan keuntungan. Berikut manfaatnya, yaitu:
- Efisiensi dalam bisnis.
- Mampu mengevaluasi kinerja dalam suatu perusahaan.
- Memahami laba atau profit dari sebuah perusahaan.
- Menjadi tolok ukur bagi bank untuk menilai suatu perusahaan.
- Menjadi tolok ukur bagi pemain saham untuk melihat apakah saham perusahaan layak dibeli atau tidak.
Jenis Rasio Profitabilitas
Ada dua kategori yang bisa dibedakan dalam rasio profitabilitas yaitu:
Rasio Margin
Rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk mengubah tingkat penjualan menjadi laba dengan berbagai tingkat pengukuran. Contohnya: margin laba kotor, margin laba bersih, margin laba operasi, margin arus kas, rasio biaya operasi, rasio overhead, EBITDA, EBIT, EBITDAR, dan NOPAT.
Rasio Pengembalian
Rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan pengembalian kepada pemegang saham atau stakeholder. Contohnya: laba atas ekuitas, laba atas pendapatan, pengembalian utang, pengembalian tunai atas aset, laba atas modal yang digunakan.
Rasio Profitabilitas yang Digunakan dalam Bisnis
Gross Profit Rasio
Gross profit rasio adalah rasio yang membandingkan pendapatan penjualan dengan laba kotor. Maka, Anda bisa mengetahui seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan. Juga mengetahui biaya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Margin Laba Operasional
Margin laba operasional adalah rasio untuk mengetahui keuntungan dari persentase seluruh penjualan. Keuntungan tidak termasuk beban bunga dan pajak penghasilan. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kekuatan perusahaan. Semakin baik perusahaan maka pengelolaannya berhasil meningkatkan profit.
Margin EBITDA
Dalam bahasa Indonesia, EBITDA adalah penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Ini baik digunakan perusahaan untuk mengetahui profitabilitas sebelum memperhitungkan biaya non-operasional. Selain itu, berguna untuk membandingkan dengan perusahaan lain. Sebab, biaya yang dihitung bisa jadi fluktuatif.
Net Profit Margin
Net profit margin adalah menghitung laba bersih kemudian membagi menjadi total pendapatan. Tentu saja ini baik bagi perusahaan karena menghitung seluruhnya termasuk beban bunga dan biaya pajak.
Margin Arus Kas
Margin arus kas adalah hubungan antara arus kas dengan penjualan yang dihasilkan dari bisnis. Semakin tinggi persentase arus kas maka semakin mudah bagi perusahaan untuk membayar dividen, utang layanan bahkan membeli aset modal.
Return on Assets
Rasio ini digunakan untuk mengetahui keuntungan setelah pajak yang dihasilkan perusahaan untuk setiap nilai dari aset. Rasio ini juga baik untuk mengukur aset. Selain itu, semakin rendah nilai aset maka semakin intensif aset perusahaan dianggap.
Return on Equity
Return on Equity adalah rasio pengembalian uang yang digunakan investor ekuitas untuk dimasukkan dalam bisnis. Dengan return on equity yang tinggi, perusahaan mampu menghasilkan uang tunai yang cukup banyak. Juga, mengurangi ketergantungan pada pembiayaan utang.
Return on Invested Capital
Rasio ini adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan dari seluruh penyedia modal. Cakupannya lebih luas karena termasuk pemegang saham dan pemegang obligasi.
Ketika Anda memahami apa definisi, manfaat, dan jenis rasio profitabilitas, perusahaan Anda siap berkembang. Agar bisnis semakin tumbuh, gunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.
Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!