Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Biaya Produksi: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Xendit
Terakhir diperbarui: Juni 7, 2021
 •  3 min read

Ketika Anda menjalankan bisnis, Anda harus tahu berapa biaya yang dikeluarkan. Maka dari itu, Anda perlu melakukan penghitungan biaya produksi atau pengeluaran produksi. Sebab, ketika Anda menghitung seberapa besar biaya tersebut pada suatu produk, Anda bisa mengetahui laba dan rugi suatu produk. 

Dalam penghitungan biaya tersebut, penting untuk mengetahui mana saja hal-hal yang membutuhkan biaya besar dan kecil. Sehingga, setelah mengetahui biaya produksi, pebisnis mampu melakukan analisa sekaligus evaluasi. Dari evaluasi tersebut, proses produksi lebih mudah untuk dikontrol. 

Biaya produksi merupakan bagian penting dari pelaporan keuangan bisnis. Jika Anda atau tim Anda mengerjakan secara rinci dan detail, laporan keuangan menjadi menarik dan mudah dipahami. 

Agar Anda lebih mudah memahami biaya produksi, artikel ini akan membantu Anda. Mulai dari pengertian, contoh, dan cara menghitungnya. 

Apa itu Biaya Produksi

Setiap bisnis yang membuat produk atau menyediakan jasa memiliki tujuan yang sama. Yaitu, sama-sama mencari keuntungan. Aktivitas tersebut membutuhkan pengeluaran, dan dinamakan dengan pengeluaran produksi. 

Secara umum, pengeluaran produksi meliputi hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi. Biaya tersebut meliputi bahan baku, tenaga kerja, atau overheard perusahaan. Ketiga unsur tersebut sangat berpengaruh pada pada kegiatan produksi dalam bisnis. 

Bahan Baku Langsung

Segala bahan yang pada mulanya bersifat fisik kemudian menjadi barang jadi. Sehingga, barang jadi tersebut (produk) memiliki nilai jual. 

Tenaga Kerja Langsung

Ada tangan-tangan yang bekerja di balik kegiatan produksi. Setelah bahan baku dipenuhi maka kehadiran tenaga kerja diperlukan. Tenaga kerja pula yang nantinya memilah dan memilih bahan baku untuk berlanjut dalam proses produksi. 

Overhead Perusahaan

Adanya biaya manufaktur di dalam perusahaan. Dalam laporan keuangan, biasanya overhead memasukkan seluruh biaya manufaktur. 

Ketiga unsur tersebut adalah satu kesatuan dan tidak terpisahkan. Jika biaya overhead meningkat, secara otomatis laporan keuangan terlihat nilai yang tinggi. Misal: biaya pemeliharaan, asuransi pabrik, biaya air dan listrik, dan sebagainya. 

Maka, dengan banyaknya pengeluaran tersebut mempengaruhi ongkos produksi. Biaya tersebut merupakan bagian dari proses produksi barang atau jasa. 

Contoh Biaya Produksi

Ketika Anda menjalankan proses produksi maka butuh pencatatan dalam ongkos produksi. Sehingga, catatan tersebut dinamakan laporan keuangan. Inilah contoh-contoh ongkos produksi.

1. Biaya Tetap

Pertama, biaya tetap adalah biaya dengan jumlah tetap dan tidak tergantung pada produksi dengan jangka waktu tertentu. Seperti, sewa gedung, pajak, hingga biaya administrasi. 

2. Biaya Variabel

Kedua, pengeluaran ini dapat berubah-ubah sesuai dengan proses produksi. Maksudnya, jika hasil produksi besar, bisa dipastikan biaya variabel juga besar. Seperti, bahan baku dan honorarium karyawan. 

3. Biaya Total

Ini adalah biaya total. Penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total itulah yang merupakan keseluruhan ongkos produksi. 

4. Biaya Rata-rata

Untuk biaya rata-rata adalah biaya yang dihitung dalam per unit. Sehingga, biaya total dibagi dengan seluruh jumlah produksi bisnis. 

5. Biaya Marginal

Untuk biaya marginal adalah biaya tambahan yang muncul ketika produk telah jadi. Biaya ini akan muncul ketika bisnis ingin melakukan perluasan produksi. 

Setelah mengetahui contoh-contoh ongkos produksi, Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung biaya atau pengeluaran produksi. 

Cara Menghitung Biaya Produksi

Di sini akan diberi contoh mengenai ongkos produksi dari buku. 

  1. Biaya cetak untuk 300 eksemplar: 7.000.000

2. Biaya editor: 2.000.000

3. Biaya desainer sampul: 1.000.000

Jadi, total biaya cetak sebanyak 10.000.000 rupiah. Kemudian dibagi 300 eksemplar maka per eksemplar, untuk ongkos produksi sebesar 30.000 rupiah. Adanya proses penghitungan dalam ongkos produksi ini perlu dibuat dengan detail dan rinci. 

Itulah pengertian, contoh, dan cara menghitung biaya produksi yang perlu Anda ketahui. Ketika Anda telah memahami pentingnya biaya produksi, Anda siap menjalankan bisnis. Agar bisnis berkembang, gunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.  

Menerima pembayaran sesuai preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, dan cicilan tanpa kartu kredit/debit.

Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?