Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Bagaimana Cara Kerja Warna dan Pengaruhnya dalam Strategi Pemasaran?

Xendit
Terakhir diperbarui: Agustus 28, 2020
 •  4 min read

Warna adalah salah satu elemen yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pemasaran, baik digital maupun konvensional. Warna memegang peranan penting terutama dalam hal desain, mulai dari pamflet, banner, konten foto, konten video, tampilan website, dan sebagainya. Warna dapat mempengaruhi suasana hati, emosi, dan perilaku manusia. Termasuk di dalamnya ketika akan membeli suatu barang.

Menurut pakar pemasaran Neil Patel (co-founder of  Crazy Egg, Hello Bar, dan KISSmetrics), bahwa warna dapat memberikan pengaruh yang besar. Bahkan 93% konsumen menempatkan estetika dan warna di atas faktor lainnya saat berbelanja. Warna juga seringkali dikaitkan dengan branding, terbukti sebanyak 80% alasan seseorang untuk membeli suatu produk adalah karena warnanya.

Dengan pilihan warna yang tepat, Anda berkesempatan lebih besar untuk mengubah audiens menjadi konsumen. Berikut adalah beberapa tips yang bisa meningkatkan konversi bisnis Anda.

Wanita Menyukai Biru, Ungu, dan Hijau

Berdasarkan studi neilpatel.com dari 35% wanita mengatakan bahwa biru adalah warna favoritnya, disusul oleh ungu 23%, dan hijau 14%. Sebaliknya, 33% wanita menyatakan bahwa orange adalah warna yang paling tidak disukai, disusul coklat 33%, dan abu-abu 17%. Dengan demikian, wanita lebih menyukai warna-warna cerah daripada warna gelap.

Mungkin banyak dari kita yang berpikir bahwa warna yang paling disukai wanita adalah pink. Memang benar bahwa warna pink identik dengan wanita. Namun bukan berarti wanita juga menyukai warna tersebut, penelitian di atas justru menunjukkan bahwa warna pink tidak masuk dalam daftar warna favorit.

Dengan demikian, jika target pasar Anda adalah wanita secara umum, cobalah untuk menggunakan warna biru, ungu, ataupun hijau, dan sebisa mungkin untuk menghindari warna orange, coklat, dan abu-abu.

Pria Menyukai Biru, Hijau, dan Hitam

Jika target pasar Anda adalah pria, maka cobalah untuk memakai warna-warna seperti biru, hijau, ataupun hitam. Ketiga warna tersebut memang sering diasosiasikan atau identik dengan sifat maskulinitas pria. Sedangkan warna-warna seperti ungu, orange, dan coklat sebaiknya dihindari.

Meski coklat adalah warna yang cukup gelap, namun coklat bukanlah warna yang menjadi favorit para pria. Sedikit mengejutkan memang, faktanya coklat memang lebih identik dengan kesan tua, dan lebih cocok untuk orang-orang tua.

Bagaimana Sebenarnya Warna Bekerja?

Dalam psikologi warna, masing-masing warna memiliki karakteristik yang berbeda, dan dapat memberikan efek yang juga berbeda-beda.

Warna Biru

Bank, Perusahaan Asuransi dan Jasa Keuangan dengan logo bernuansa biru

Warna biru secara umum dapat menimbulkan rasa percaya, kecerdasan, kepemimpinan, kesetiaan, ketenangan, dan keamanan. Ini menjadi alasan mengapa banyak perusahaan seperti bank, asuransi, atau fintech sering menggunakan warna biru. Bahkan media sosial terbesar di dunia – Facebook, menggunakan warna dominan biru di situsnya.

Warna biru kurang cocok untuk digunakan pada desain yang berkaitan dengan makanan. Biru masuk dalam kategori warna “dingin”, sehingga bisa menurunkan selera makan seseorang. Warna biru juga jauh dari kesan alami, karena tidak banyak makanan alami yang berwarna biru.

Warna Kuning

Brand besar dengan logo bernuansa kuning

Warna kuning dapat menimbulkan rasa gelisah dan mudah marah jika digunakan dalam porsi yang terlalu besar. Namun, kuning juga dapat memberikan efek membahagiakan jika digunakan dalam porsi yang tidak berlebihan. Dengan demikian, jika Anda ingin menggunakan warna kuning, Anda harus benar-benar memperhatikan komposisinya, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Warna kuning sering digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan produk makanan. Lihatlah brand-brand besar seperti McDonald, Burger King, dan Pizza Hut juga menggunakan warna kuning di dalam logonya, tentu dengan porsi yang telah disesuaikan.

Warna Hijau

Warna hijau memberikan kesan dekat dengan alam, kreatif, dan bisa memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Tidak heran jika lampu lalu lintas menggunakan warna hijau sebagai tanda untuk jalan.

Warna hijau sering digunakan untuk menyorot sesuatu yang menonjol. Dalam website misalnya, hijau sering digunakan sebagai warna dasar tombol call-to-action. Dengan warna hijau, konsumen akan lebih yakin dalam melakukan tindakan tertentu.

Warna Orange

Orange memunculkan kesan yang semangat dan kompetitif. Warna ini sering digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan olahraga, produk anak-anak, ataupun pengumuman diskon. Konsumen yang melihat pengumuman diskon dengan warna orange cenderung lebih terpacu untuk melihat diskon tersebut, dan ini merupakan awal yang baik bagi pemasaran.

Warna Hitam

Brand besar dengan logo berwarna hitam

Hitam memberikan kesan mewah, elegan, dan kuat. Warna ini cocok digunakan untuk produk-produk yang harganya relatif mahal. Semakin pekat atau gelap warna hitamnya, maka kesan mewah barang tersebut juga meningkat.

Demikian pembahasan mengenai cara kerja warna dan pengaruhnya dalam strategi pemasaran. Agar pemasaran Anda berjalan dengan baik, ada banyak sekali aspek yang juga perlu diperhatikan selain warna. Pemanfaatan teknologi pembayaran misalnya, juga perlu Anda terapkan di website Anda.

Xendit, salah satu platform penyedia payment gateway dapat membantu bisnis Anda untuk berkembang dengan memiliki strategi yang tepat. Melalui Xendit, Anda dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen dalam kenyamanan dan keamanan berbelanja online. Seluruh transaksi di Xendit dilindungi oleh sistem Fraud Detection yang digunakan oleh VISA secara global.

Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?