Product life cycle atau siklus hidup produk merupakan tahapan-tahapan yang akan Anda lalui saat menjalankan strategi pemasaran. Siklus hidup produk terbagi menjadi empat tahapan, yakni tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Setiap siklus yang ada akan menghadapi situasi dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga tantangannya pun akan berbeda di setiap tahapan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk setiap tahapan siklus hidup produk. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam siklus hidup produk dan strategi pemasaran yang sesuai untuk diterapkan.
Tahap Perkenalan
Dalam tahap memperkenalkan produk baru, Anda dapat menentukan tinggi rendahnya suatu variabel dalam pemasaran, seperti harga dan promosi yang dilakukan. Ada empat strategi siklus hidup produk yang bisa Anda pilih, yakni:
1. Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming)
Rapid skimming adalah peluncuran (launching) produk baru dengan harga dan level promosi yang tinggi. Strategi ini dapat diterapkan dengan asumsi sebagian besar target pasar Anda tidak menyadari produk tersebut, harga yang diminta, brand Anda menghadapi persaingan potensial, dan untuk membangun merek.
2. Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming)
Slow skimming adalah peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi yang dilakukan. Strategi ini dapat diterapkan dengan asumsi ukuran pasar terbatas, sebagian besar target pasar mengenali produk Anda, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum mengancam.
3. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid-Penetration)
Rapid-penetration adalah peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi yang besar. Strategi ini cocok digunakan dengan asumsi target pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, adanya persaingan yang kuat, dan biaya produksi yang akan menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.
4. Strategi Penetrasi Lambat (Slow-Penetration)
Slow-penetration adalah peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi yang juga rendah. Gunakan strategi ini dengan asumsi target pasar luas, memiliki kepekaan terhadap harga yang tinggi, dan terdapat beberapa persaingan potensial.
Dari beberapa strategi ini, Anda bisa mengurutkan, mengacak, maupun mengombinasikan agar siklus hidup produk berjalan maksimal. Semakin Anda cepat memahami, semakin baik siklus hidup produk di bisnis Anda.
Tahap Pertumbuhan
Tahap ini bisa dilihat dengan adanya peningkatan penjualan, yang ditandai semakin banyaknya jumlah konsumen, ada pesaing baru yang masuk ke pasar, harga bertahan atau bahkan sedikit turun, dan laba yang meningkat. Untuk mempertahankan pertumbuhan selama mungkin, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam siklus hidup produk:
- Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri khas produk, menambah fitur-fitur, dan memperbaiki desain atau modelnya.
- Menambah varian baru dari produk yang sudah ada, misalnya dengan ukuran yang berbeda, rasa baru, dan sebagainya. Tujuannya untuk melindungi eksistensi produk utama.
- Masuki segmen pasar baru.
- Meningkatkan jangkauan melalui channel baru.
- Gunakan iklan yang menunjukkan nilai (value) dari produk Anda, sehingga audiens memiliki alasan untuk membeli produk Anda.
- Menurunkan harga agar bisa dijangkau lebih banyak konsumen.
Tahap Kedewasaan
Tahap ini ditandai dengan tingkat penjualan yang melambat, stagnan, atau bahkan menurun. Ada tiga fase dalam kedewasaan yang menjadi bagian siklus hidup produk yakni:
- Penjualan Melambat: tahap ini ditandai dengan penjualan yang melambat. Misal, penjualan produk Anda selama 5 tahun berturut-turut adalah 5000 produk (2014), 5900 produk (2015), 6700 produk (2016), 7400 produk (2017), dan 8000 produk (2018).
- Penjualan Stabil: penjualan berada di angka yang cenderung stabil, akibat kejenuhan pasar. Misalnya, penjualan produk Anda selama 5 tahun berturut-turut adalah 5000 (2014), 4500 (2015), 5500 (2016), 5600 (2017), dan 5400 (2018). Peluang pertumbuhan penjualan Anda bergantung pada pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.
- Penjualan Menurun: Penjualan terus menurun dari tahun ke tahun. Misal, penjualan produk dari 2014-2018 adalah 8000, 7000, 6000, 5000, dan 4000 per tahun. Ini artinya konsumen telah jenuh dan lebih memilih produk lain.
Cara terbaik untuk mempertahankan penjualan dalam tahap ini secara garis besar hampir sama dengan tahap pertumbuhan. Jika konsumen bosan dengan produk Anda, apa yang perlu Anda lakukan? Menciptakan sesuatu yang baru bukan? Atau setidaknya, membuat produk Anda seolah-olah baru (kemasan, fitur tambahan, kualitas, dan sebagainya). Ini adalah cara yang cukup lengkap dalam memantau siklus hidup produk.
Tahap Penurunan
Tahap ini adalah kondisi ketika mempertahankan produk Anda di pasar justru menjadi beban bagi perusahaan dan karyawan. Beberapa penyebabnya adalah alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Apa yang bisa dilakukan agar siklus hidup produk tetap stabil?
- Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat pasar
- Mengurangi investasi dengan melepas pelanggan yang tidak menguntungkan
- Menjual aset
Demikian pembahasan mengenai tahapan dan strategi yang perlu Anda tahu tentang siklus hidup produk. Jika Anda memahami siklus hidup produk dengan baik, penjualan online akan meningkat. Agar nantinya penjualan online berjalan dengan lancar dan efektif, pastikan Anda dapat menyediakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui berbagai metode, mulai dari e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, hingga cicilan tanpa kartu kredit. Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan.
Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!